AMBON, Siwalimanews – Dituding melakukan pelecehan terhadap asisten rumah tangganya berinisial NN (19), hingga dilaporkan ke Polda Maluku, KM pegawai Bank Maluku Malut ini menduga, ada permainan istrinya dalam kasus tersebut.

Kepada Siwalimanews di Ambon, Kamis (25/7) KM mengungkapkan, kalau dirinya tidak pernah melakukan apapun kepada asisten rumah tangganya itu, apalagi sampai melecehkannya. Hal ini juga telah disampaikannya saat dimintai keterangan oleh penyidik Polda Maluku beberapa waktu lalu.

Bahkan KM berani mengatakan, bahwa cerita sang asisten rumah tangganya itu dan keluarganya hanya membuat karangan cerita sebab semua itu sama sekali fiktif.

“Saya juga bingung, cerita sampai sedetail itu dari mana. Karena kejadian itu tidak pernah ada sama sekali. Bahwa hari itu saya sakit betul. Bahkan untuk bergerak saja susah, karena sakitnya dibagian pinggang, dan istri saya tahu itu. Bagaimana kemudian saya dibilang melecehkan asisten rumahtangga saya dalam kondisi sakit seperti itu? Apalagi sampai mengancam dengan pisau. Ini cerita yang sangat mengada-ngada,” beber KM.

Ditanya lantas atas dasar apa asisten rumah tanggannya berani membuat laporan tersbeut, KM mengaku, dirinya juga masih bingung dengan itu, sebab sampai sekarang, dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan yang bersangkutan maupun keluarganya.

Baca Juga: Bawaslu Awasi Penyusunan Data Pemilih Hasil Pemutakhiran 

“Pernah saat informasi mereka ada di Polda, saya ikut, dengan tujuan agar bisa dikonfrontir secara bersama-sama dengan dia (asisten rumah tangga), tapi setelah saya sampai, mereka sudah tidak ada. Saya justru mau kalau hal ini dikonfrontir secara bersama, supaya jelas siapa yang memanipulasi cerita,” ujar KM.

KM mengaku asisten rumah tangganya ini dibawah oleh istrinya dari salah satu daerah di luar Ambon untuk bekerja di rumahnya, bahkan hingga kini ia juga tidak mengetahui siapa nama jelas dari asisten rumahtangganya itu.

“Asisten rumah tangga saya ini, dibawah oleh istri saya. Jadi waktu itu saya tugas di salah satu daerah di MBD dan istri saya telepon bahwa akan pekerjakan orang ini, dan saya mengiakan karena saat itu anak saya masih bayi juga, jadi sekalian untuk menemani istri,” tutur KM.

Disinggung soal dua kali peristiwa pelecehan itu terjadi, KM tetap mengaku, bahwa dirinya sekalipun tidak pernah melakukan hal itu. Dia bahkan menduga, ada permainan istri dengan asisten rumah tangganya tersebut dalam kasus ini.

Pasalnya, saat adanya tuduhan itu, istrinya tidak marah sedikitpun. Padahal, istrinya dikenal sebagai wanita pencemburu. Bahkan saat rekan kerjanya berkomunikasi di dalam ruangan kantor, atau berdekatan dengannya karena urusan kerjaan, istrinya bisa marah karena hal-hal sekecil itu.

“Iistri saya itu pernah marah waktu liat ada chat masuk dari rekan kerja, padahal yang dibahas itu masalah kerjaan, masalah chat saja dia bisa marah, Masakan ini istri tahu beta lecehkan asisten rumah tangga maitua tidak marah sama sekali. Atau paling tidak panggil saya bicara, itu juga tidak. Padahal saat itu hubungan kita baik-baik saja,” tandas KM.

Saat ini lanjut KM, istrinya telah mengajukan gugatan cerai atas dirinya. Namun yang menjadi pertanyaan, sampai saat ini, istrinya tidak pernah mempertanyakan soal tuduhan pelecehan tersebut. Bahkan saat proses mediasi di pengadilan, istrinya hanya mengatakan bahwa dirinya berselingkuh dengan asisten rumah tangga tersebut.

“Saat mediasi, hakim tanya alasan gugatan cerai, dan istri saya bilang, kaarena saya selingkuh dengan asisten rumah tangga. Sementara tidak ada perselingkuhan itu. Yang ada soal tuduhan pelecehan itu saja. nah itu lebih aneh lagi, ini versi sudah berbeda lagi. Jadi saya merasa ada yang aneh. Soal asisten rumah tangga itu lapor atas dasar atau bukti apa, itu urusan dia. Tapi intinya, saya tidak pernah lakukan apapun terhadap dia,” tegas KM.(S-25)