Harapan masyarakat Negeri Pelauw dan Kailolo untuk menikmati air bersih rupanya harus dipendam dalam-dalam lantaran hingga saat ini proyek yang diidam-idamkan oleh masyarakat tak kunjung tuntas.“Setelah menghabiskan anggaran miliaran rupiah, proyek pembangunan sarana dan prasarana air bersih yang berada di Pulau Haruku tidak tuntas dikerjakan oleh kontraktor PT Kusuma Jaya Abadi“Proyek pengerjaan air bersih yang bersumber dari pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional pada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang menghabiskan anggaran 13 miliar rupiah tak tuntas dikerjakan.

“Buktinya pembangunan sarana dan prasarana air bersih seperti bak penampungan air dan sumur memang telah selesai dikerjakan oleh kontraktor, namun pekerjaan ini terbengkalai lantaran jaringan air belum terpasang dan dialirkan ke rumah-rumah masyarakat.

“Tak hanya itu, pada sumur bor yang berada didekat kantor Camat Pulau Haruku juga terkesan tidak dikelola dengan baik, sebab terlihat sampai dengan saat ini proses pemasangan jaringan pipanisasi belum dilakukan dan bahkan air terbuang begitu saja.“Bukan saja itu, untuk salah satu sumur bor yang berada di Dusun Naama Negeri Pelauw juga sampai saat ini belum tuntas, walaupun beberapa bulan lalu telah selesai dilakukan pengeboran tetapi air yang didapatkan tidak sesuai dan dibor kembali namun tak kunjung tuntas.“Selain itu, peralatan jaringan pipanisasi juga tidak terurus dan dibiarkan terlantar ditepi jalan raya maupun lubang jaringan dan tidak tertanam baik kerumah warga maupun pada bak penampung yang telah selesai dibangun.

“Pekerjaan proyek seperti ini tentu saja sangat disayangkan terjadi. Anggaran Rp13 miliar sangat besar dikuras habis untuk pembangunan sarana prasarana air bersih tersebut namjn justru tidak dapat dinikmati masyarakat

Pemprov Maluku khususnya Dinas PU tidak boleh tinggal diam harus meminta pertanggungjawaban kontraktor untuk menyelesaikan proyek air bersih ini. Disisi lain DPRD Maluku khususnya komisi III yang sudah memintakan Dinas PU untuk menyelesaikan, harus mempertanyakan kembali penanganan proyek ini. Jangan biarkan proyek air bersih yang seharusnya dinikmati masyarakat justru dibiarkan terbengkalai.

Baca Juga: Ambon Zona Hijau, Perketat Pengawasan

Sehingga wajar jika sejumlah kalangan meminta aparat penegak hukum baik jaksa dan polisi usut proyek air bersih di Pulau Haruku.“Intinya masyarakat di Pulau Haruku khususnya Pelauw dan Kailolo harus nikmati air bersih ini. Dinas PU dan DPRD Maluku harus minta kontraktor segera selesaikan jangan biarkan anggaran jumbo dikuras habis tetapi air bersih tak dapat dinikmati warga. (*)