NAMLEA, Siwalimanews – Sarana olahraga untuk Penjabat Bupati Buru, Djalaludin Salampessy dikabarkan menelan dana APBD Tahun 2023 sebesar Rp300 juta.

Dari sarana olahraga yang disiapkan untuk Penjabat Bupati Buru itu, diantaranya juga terdapat meja billiard, tenis meja dan sepeda roadbike atau sepeda balap.

Fasilitas untuk Penjabat Bupati Buru yang kini masih dijabat Dja­laludin Salampessy itu telah disam­paikan secara terbuka pada jejaring sosial lewat dua pucuk surat yang diteken Kabag Umum Sekertariat Pemkab Buru, Konney Latupono tertanggal 1 Maret dan 27 Maret 2023. Yang dirilis pertama kali melalui surat tanggal 1 Maret 2023, yakni meja billiar dan tenis meja.

Dalam surat itu disebutkan, nama kegiatan tertulis pengadaan barang milik daerah penunjang urusan pemerintah daerah.

Selanjutnya, nama pekerjaan yaitu, belanja modal peralatan permainan billiard dan tenis meja KDH dengan lokasi kediaman bupati dengan lingkup kegiatahan yaitu, penyediaan peralatan permainan billiar tenis meja selama 30 hari kalender dengan spesifikasi sesuai  yang telah terinput diaplikasi LPSE.

Baca Juga: Polsek Tutuk Tolu Sosialisasi Narkoba

Sedangkan surat kedua tertanggal 27 Maret 2023, menjelaskan soal belanja sepeda KDH.

Bila belanja yang pertama dianggarkan dana Rp100 juta, maka belanja untuk sepeda dianggarkan dana Rp200 juta.

Wartawan media melaporkan, pos belanja untuk penjabat Bupati Buru ini kini mulai ramai digunjingkan.

“Pa Jalo, panggilan untuk pen­jabat ternyata main billiar juga ya sampai sarana itu perlu diadakan di rumah dinas bupati, “ herankan Putra Badmas.

Ketua GMNI Buru, Taufik Fano­long dengan berkelakar mengatakan, pengadaan yang menghabiskan dana APBD ratusan juta rupiah itu sebagai penunjang fasilitas daerah. “Dong bilang itu bagian dari penunjang pemerintahan,” seloroh Ketua GMNI.

Banyak protes dan cibiran diala­matkan kepada Penjabat Bupati yang lebih utamakan mengisi fasilitas dikediaman dinasnya dari pada kepentingan lain yang lebih mendesak.

Ada yang berseloroh pula, kalau fasilitas di rumah dinas bupati itu agar bisa terus berolahraga.

Yang lain lagi mengatakan, ada satu fasilitas yang kurang yaitu peralatan mandi sauna. Bahkan ada yang menduga, pis anggaran yang disediakan untuk meja billiard, tenis meja dan sepeda roadbike itu berbau mark up atau pemahalan.

Sementara itu, Kabag Umum Sekertariat Pemkab Buru, Konney Latupono yang dicegat di Kantor Bupati, Rabu (12/4) siang ketika ditanya apakah belanja meja billiard, tenis meja dan sepeda itu menjadi prioritas di saat kondisi keuangan daerah itu sedang memburuk, dia beralasan kalau kesehatan pimpinan juga perlu.

“Begini pak, kesehatan pimpinan perlu juga, “ jelasnya.

Kata Latupono, meja billiard juga bagian dari fasilitas dan selain digunakan oleh pimpinan, maka dapat digunakan pula oleh tamu yang menginap di pendopo.

Dijelaskan, kalau fasilitas bagi pimpinannya itu hal penting juga. “Contoh sepeda, pimpinan dengan dia punya keluarga, perlu ada fasili­tas untuk menunjang kesehatan.  Meja billiard itu juga permintaan untuk olahraga dan kalau ada tamu, “ ujarnya.

Tanpa menyebut kalau permintaan itu datang langsung dari Djalaludin Salampessy.

Sambung dia,  di pendopo ada fasilitas quest house bagi tamu pimpinan yang menginap di sana. Dan Selama ini belum ada fasilitas hiburan seperti meja billiard dan tenis meja untuk para tamu ber­olahraga.

Ditanya soal dugaan pemahalan harga, termasuk harga sepeda, Kon­ney menilai harga yang dianggarkan agak normal.

Anggaran Rp200 juta itu untuk belanja empat unit sepeda, diantara­nya roadbike dewasa dan dua untuk anak-anak.

“Baru diumumkan di LPSE. Belanjanya juga belum terkontrak, “ tutupnya. (S-15)