AMBON, Siwalimanews – Janji Kadisperindag Kota Ambon, bahwa dalam pekan ini, masyarakat tidak lagi kesulitan minyak tanah, ternyata tidak terbukti. Minyak tanah masih langka hingga saat ini.

Pasalnya, dibeberapa desa dan negeri di Kecamatan Sirimau, Nusaniwe, juga Baguala, masyarakat masih kesulitan mencari minyak tanah. Padahal sudah dua kali, Disperindag surati pihak Pertamina minta tambahan kuota minyak tanah 10 persen dari kuota sebelumnya, ternyata belum mendapat respon.

Menanggapi kondisi ini, Anggota DPRD Kota Ambon dari Fraksi PKS Yusuf Wally menegaskan, kejadian kelangkaan ini harus menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota Ambon.

Bahkan menurutnya, disaat kebijakan meniadakan permium, kemudian dibatasinya pertalite, hingga kurangnya kuota minyak tanah saat ini, mesti juga menjadi masukan bagi pemerintah kota.

“DPRD tidak bisa mengevaluasi Pertamina secara mendalam. Tapi kondisi ini menjadi masukan bagi pemerintah, ketika premium ditiadakan, pertalite yang merupakan subsidi juga berkurang, ini mesti menjadi evaluasi bagi pemkot, sebab terjadi antrian di semua SPBU. Sekarang soal minyak tanah, perbincangan saya dengan salah satu agen, sebenarnya ini ada di pemkot, minta tambahan kuota agar tidak kesulitan,” ujarnya.

Baca Juga: Atasi Kelangkaan Minyak Tanah, DPRD Minta Tambah Kuota

Pihaknya mendorong langkah Disperindag menyurati Pertamina, mengingat persoalan BBM saat ini sedang menjadi problem bagi warga kota, terutama soal pertalite dan mitan.

Disinggung soal dugaan penimbunan Wally mengaku, itu menjadi rana hukum, dan menjadi bagian dari aparat penegak hukum, dalam hal ini kepolisian.

“Kalau memang ada informasi itu, sama-sama kita kroscek kebenaranya,” pungkasnya. (S-25)