AMBON, Siwalimanews – Carol Colleen Monfore (68) wanita asal Amerika Serikat yang melakukan kunjungan wisata di Kabupaten MBD, tepatnya di Kecamatan Wetar Utara, hilang saat melakukan penyelaman di perairan Pulau Reong.

Korban diketahui melakukan diving pada, Kamis (26/9) bersama 6 orang rekannya, kondisi laut saat itu dipengaruhi oleh adanya pergerakkan arus bawah air yang kencang dan deras sehingga diduga korban terseret arus.

Kapolres Maluku Barat Daya melalui Kapolsek Wetar Ipda Giovani, dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (4/10) menjelaskan, informasi tersebut peroleh setelah unit siaga Basarnas Ambon memberikan informasi hilang korban dengan titik koordinat lokasi kejadian 7039’35.16”S – 125055’40.26”E.

Selain dari SAR Ambon, dirinya juga mendapat info tour guide Seno Suwarno di Kalabahi Kabupaten Alor NTT akan kejadian tersebut.

“Kita dapat info dan langsung melakukan upaya pencarian dilakukan dibantu teman-teman korban dengan menggunakan KM Phinisi Tiare milik korban, KM. Seemore dan KM Neiomi,” jelasnya.

Baca Juga: Soal ASN Jadi Ajudan Widya, DPRD Minta Pj Gubernur Tegas

Upaya pencarian berlanjut, pada Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIT siaga Basarnas Kalabahi NTT tiba di Pulau Reong dan melakukan operasi pencarian korban, namun belum juga ditemukan, pencarian berlangsung hingga Kamis siang (3/10), setelah berkoordinasi dengan siaga Basarnas Ambon, akhirnya operasi pencarian WNA atas nama Carol Collen Monfore oleh siaga Basarnas Kalabahi Propinsi NTT dinyatakan berakhir pada pukul 15.30 WIT.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Nabar guna mengerahkan warga ikut membantu melakukan pencarian di pesisir pantai yang berhadapan dengan Pulau Reong serta melakukan pencarian di seputaran perairan Pulau Reong dengan menggunakan alat angkut long boat atau speed boat, namun korban belum juga ditemukan,” ungkap Kapolsek.

Menurut Kapolsek, insiden ini terjadi diluar sepengetahuan pihak kepolisian, kedatangan wisatawan asing di perairan pulau Reong dengan dipandu oleh tour guide tidak memberitahukan secara resmi kepada pemerintah Kecamatan Wetar Utara maupun pihak kepolisian.

“Kami mengharapkan kedepannya jika ada kegiatan semacam itu oleh wisatawan asing, maka tour guide wajib memberitahukan kedatangannya kepada kami, faktor keamanan dan keselamatan wisatawan tetap kami prioritaskan kemudian tempat dimana akan dilakukan aktivitas dapat kami pantau serta kami koordinasikan dengan pemerintah desa setempat sebab selain alasan pertimbangan situasi laut yang ekstrim, daerah perairan laut di Pulau Wetar umumnya juga dihuni oleh buaya,” tandasnya.(S-10)