Menteri ESDM Sentil Ekonomi Indonesia Belum Menentu
AMBON, Siwalimanews – Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral Indonesia, Bahlil Lahadalia menyentil sampai hari ini pertumbuhan ekonomi global nasional, masih dalam kondisi yang tidak menentu
Hal ini secara tidak langsung turut berdampak pada kondisi ekonomi, sehingga negara
harus mencari solusi mengatasi masalah tersebut.
Demikian diungkapkan Menteri Bahlil dalam kegiatan annual meeting atau pertemuan tahunan para Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang berlangsung Swissbell Hotel, Ambon, Senin (7/10).
Kata Menteri Bahlil, kondisi ini adalah dampak dari persoalan yang terjadi sejak tahun 2017 dan 2018 lalu, dimana perang dagang antara Cina dan Amerika, pandemi covid, perang Rusia dan Ukraina sekarang di Timur Tengah, dan beberapa negara sekarang telah mengalami suatu persoalan ekonomi yang luar biasa.
Baca Juga: OKP dan Mahasiswa Diajak Jadi Pengawas Partisipatif“Saya ingin menjelaskan ini, bahwa Negara-negara di Eropa adalah negara hebat, tapi sekarang mengalami persoalan ekonomi. Tetapi kita bersyukur, sekalipun masalah ekonomi global ini tidak berdampak bagi Indonesia, tapi Indonesia di Tahun 2023 dan 2022 kemarin, masih keluar sebagai negara dengan pertemuan ekonomi diatas 5 persen, dan inflasinya dibawah 5 persen, dan itu salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik didunia,” ujarnya.
Kondisi ini menurutnya, kembali soal siapa leadershipnya, siapa kepala negaranya. Artinya, meski seorang Jokowi adalah lulusan UGM jurusan Kehutanan, tapi bisa mengelola negara.
“Jadi memang yang dibutuhkan itu leadership yang kuat dari seorang pemimpin,”katanya.
Menurutnya, kualitas SDM seseorang tidak dijamin dari kuliah dikampus-kampus terkenal. Tetapi soal pengembangan dan kualitas seseorang itu dari dalam diri sendiri.
“Diri saya juga tidak sempurna, saya kuliah di kampus STIE Jayapura dengan kondisi sederhana, tapi saya bisa berkompetisi dengan sahabat-sahabat saya dari universitas-universitas besar lain. Jadi kampus itu hanya sebagai instrumen tetapi bukan penentu,”tuturnya.
Menteri Bahlil meminta para pemimpin Perguruan Tinggi Swasta untuk tidak minder ketika bertemu dengan rektor-rektor dari universitas negeri. Karena belum tentu juga mereka yang terbaik. Karena pada umumnya, semua yang ada adalah orang-orang hebat dan terpilih.
Sangat Strategis
Ditempat yang sama, Rektor Universitas Pattimura, Fredy Leiwakabessy dalam sambutannya mengungkapkan, annual meeting atau pertemuan tahunan para Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Kawasan Timur Indonesia (KTI) sangat strategis bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM)
“Di kawasan ini, terutama Maluku, kita memiliki kekurangan dan keterbatasan dalam soal SDM untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDM) yang melimpah. Untuk itu kita butuh SDM yang berkualitas. Untuk menciptakan SDM sangat ditentukan pada fasilitas sarana prasarana, SDM pendukung di perguruan tinggi itu sendiri,” ungkap rektor dalam
dalam sambutannya pada kegiatan annual meeting yang berlangsung di Swissbell Hotel, Ambon, Senin (7/10).
Rektor mengucapkan terima kasih atas kehadiran Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan 46 pimpinan PTN dalam kegiatan dimaksud.
Menurutnya, ini adalah bentuk dukungan dalam pengembangan pendidikan tinggi di kawasan Indonesia Timur.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri Kawasan Timur Indonesia, Ahmad Alim Bahri mengharapkan, semoga perguruan tinggi kawasan Timur Indonesia dapat semakin berkembang dan maju
Ahamd bilang, Tahun 2023 lalu telah dilaksanakan musyawarah konsorsium PT KTI di Kota Balikpapan. Selanjutnya musyawarah kerja di Kota Makassar yang dipelopori oleh Universitas Hasanuddin, dilanjutkan pembentukan Forum Komunikasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat saat itu, selain agenda kegiatan lainnya.
“Kemudian pada saat dilaksanakan di declaration di Universitas Hasanuddin Makasar saat itu, juga dilaksanakan program pelaksanaan kerjasama Indonesia antar PTN KTI sehingga disepakati pada saat itu 56 judul penelitian kerja sama antar PTN KTI dengan berbagai PT kawasan lainnya dan ditambah Brunei dan Malaysia,”ujarnya.
Selanjutnya, pada tahun 2025 mendatang, hasil penelitian kerja sama tersebut akan diselenggarakan seminar internasional di Brunei Darussalam. Selanjutnya akan menjadi dorongan bagi PT dalam rangka pelaksanaan kerja sama internasional untuk mewujudkan cita-cita dan harapan semua PTN kawasan Timur Indonesia menuju Kota University.
“Semoga perguruan tinggi kawasan Timur Indonesia dapat semakin berkembang dan maju,”harapnya. (S-25)
Tinggalkan Balasan