AMBON, Siwalimanews – Ketua DPRD Kota Ambon Ely Toisuta mengaku, prihatin dengan beredarnya sejumlah video asusila dalam dua bulan terakhir ini di Kota Ambon dan Maluku secara luas.

Dimana video-video tersebut tidak hanya melibatkan orang dewasa, tetapi juga ada anak yang masih duduk di bangku sekolah. Untuk itu peran orang tua harus diperkuat untuk dapat memebentengi anak-anak mereka

“Tentunya selaku pribadi dan orang tua, saya sangat-sangat prihatin sekali atas kondisi yang terjadi di Ambon belakangan ini, untuk itu peran orang tua harus lebih diperketat dalam menyikapi persoalan dimaksud,” ujar Toisutta kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Rabu (26/6).

Menurutnya, jika anak-anak terlibat dalam video-video ini, menandakan begitu lemahnya pengawasan orang tua maupun pihak-pihak terkait akan penggunaan handphone sebagai alat telekomunikasi yang tidak terkontrol dengan baik. Baik itu bagi anak, remaja, bahkan kepada orang dewasa sekalipun.

“Inilah yang membuat mereka dengan santai dan seenaknya dalam menggunakan handphone mereka,”cetusnya.

Baca Juga: Atapary: Ruang Belajar Minim, Jadi Kendala Penerimaan Siswa Baru

Untuk itu Toisuta menghimbau kepada seluruh masyarakat, terutama kepada para orang tua, agar selalu memantau dan membatasi penggunaan alat telekomunikasi berupa handphone, terutama bagi anak-anak mereka.

Yang terpenting dari orang tua maupun keluarga, harus memberikan edukasi positif, sehingga anak maupun orang dewasa sekalipun dapat terhindar dari hal-hal yang kini tengah marak terjadi di Kota Ambon.

“Kepada pihak terkait, seperti tokoh masyakarat, tokoh agama, juga dapat memainkan peran penting mereka dalam memberikan pencerahan bagi umat dan masyarakat terkait hal ini. Sementara kepada instansi vertikal lainya juga supaya dapat membantu menangani hal-hal tersebut secara konkrit,” usulnya.

Untuk proses hukum bagi pelaku dalam video tersebut maupun yang mengedarkan imbuhnya, harus diberikan afek jera, sehingga dapat merubah pola pikir mereka terkait fantasi seks yang tidak bermoral. (S-25)