MASOHI, Siwalimanews – Panitia pemutahiran data pemilih, Keluarahan Namaelo, Kecamatan Kota Masohi, Kabupaten Malteng memakai konsep pintu ke pintu, guna memaksimalkan pemutahiran dan pencocokan data pemilih pada pilkada serentak yang akan berlangsung di bulan November nanti.

Ketua PPS Namaelo Sarifuddin Katmas mengaku, strategi mendatangi warga dari pintu ke pintu adalah salah satu cara jitu guna mengukur akurasi dan validasi data pemilih yang nantinya akan ditetapkan dalam daftar pemilih tetap pilkada serentak.

“Target kita selesai tepat waktu. Karenanya, begitu selesai bimtek pada Senin kemarin, petugas pantarlih Namaelo langsung mengunjungi warga dari rumah ke rumah atau yang kami sebut pintu ke pintu,’ ucap Katmas kepada wartawan di Masohi, Kamis (27/6).

Ia mengaku, beban kerja pemutahiran dan pencocokan data, menjadi salah satu parameter wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Kota Masohi dan ini diakui memiliki beban dan tantangan tersendiri.

“Petugas kita berjumlah 36 orang dengan jumlah 19 TPS yang tersebar di 20 RT. Sebagai basis parameter pemilih terbesar di Kota Masohi, memang tantangannya tidak mudah jika dibandingkan dengan waktu yang tersedia. Namun demikian kami memastikan sampai dengan 7 juli mendatang proses coklit di Namaelo akan kami rampungkan,” tandas Katmas.

Baca Juga: Marasabessy Kantongi Surat Tugas PSI

Tantangan itu kata Katmas, beragam sebab terkadang diperhadapkan dengan waktu kerja warga serta lain sebagainya.

“Ya beragam, penduduk Namaelo 80 persen ASN. Nah, kadang kita juga perlu menyesuaikan waktu dengan ada tidaknya warga di saat jam kerja, belum lagi masalah lain. Namun demikian sampai dengan  tiga hari ini semua berjalan  lancar dan aman,” ucap Katmas.

Ia juga minta warga untuk menyiapkan dokumen kependudukan seperti, KTP, kartu keluarga, dan lain sebagainya untuk mendukung kelancaran proses coklit.

“Kehadiran petugas pantarlih di rumah warga, adalah untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang berhak memilih dan telah terdata dengan benar,: tutur Katmas.

Kegiatan coklit menurut Katmas, merupakan bagian dari upaya untuk meminimalkan data pemilih yang tidak valid dan memastikan tidak ada pemilih yang terlewatkan.

“Keakuratan data pemilih sangat penting untuk keberhasilan pilkada November nanti. Untuk itu, petugas pantarlih, diharapkan dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin dalam waktu satu bulan kedepan, yakni hingga 7 Juli mendatang”

“Proses ini merupakan salah satu tahap krusial dalam persiapan pilkada yang bertujuan untuk menjamin hak pemilih bagi warga Negara, sesuai dengan data kependudukan yang akurat,” jelas Katmas.(S-17)