AMBON, Siwalimanews – Ramly Umasugi memasti­kan akan diusung Partai Golkar sebagai bakal calon gubernur mendampingi Hendrik Lewerissa di Pilkada Maluku.

Kepastian tersebut didapat sete­lah dia dan HL, sapaan akrab Lewe­rissa melakukan pertemuan bersama jajaran DPP Partai Golkar, Selasa (23/7) malam.

“Tadi malam saya dan pak HL sudah bertemu dengan sejumlah elite DPP Partai Golkar. Pertemuan tadi malam itu sudah lebih mengarah ke pertemuan teknis untuk membica­ra­kan majunya kita,” ujar Ramly kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Rabu (25/7).

Dalam pertemuan tersebut kata Ramly, HL sebagai calon Gubernur tentu berkepentingan untuk memilih siapa sosok yang akan mendam­pingi dirinya dalam pilkada serentak dan telah disampaikan bahwa dia menginginkan sosok Ramly.

Ketua Golkar Maluku itu mene­gaskan, DPP Partai Golkar pun telah merestui dirinya untuk maju men­dampingi HL.

Baca Juga: PMII Minta Polda Usut Kembali TPPU Sekda Buru

“DPP sudah setuju dan final, tinggal atur rencana penyerahan rekomendasi secepatnya,” pungkas mantan Bupati Buru dua periode itu.

Komunikasi Intens

Sebelumnya, HL kepada Siwa­lima mengaku intensif membangun ko­munikasi dengan kader Golkar Ramly mendampinginya dalam Pilgub Maluku.

Hal ini diungkapkan Lewerissa kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Selasa (23/7) pasca dite­tapkan dirinya oleh DPP Partai Gerindra sebagai bakal calon Gu­bernur Maluku.

Sebagai Ketua Partai Gerindra, HL menyampaikan apresiasi kepada DPP yang menetapkan dirinya untuk maju dalam kontestasi Pilkada seba­gai bakal calon Gubernur Maluku.

Rekomendasi tersebut lanjutnya, merupakan bentuk komitmen partai Gerindra dalam mendorong kader-kader internal dalam kontestasi Pilkada.

HL menjelaskan dalam Pilkada Ma­luku, Partai Gerindra tidak mung­kin mengusung bakal calon sendiri tapi harus koalisi bersama partai lain.

Baik dia maupun DPP Partai Gerindra telah melakukan penjajakan dengan beberapa partai politik, termasuk Partai Golkar guna meme­nuhi syarat pencalonan gubernur dan wakil gubernur.

“Terkait dengan bakal calon wakil yang akan mendampingi HL memang itu sebenarnya tergantung keputu­san partai yang ingin mengeluarkan bakal calon yang akan mendampingi HL,” ujarnya.

Namun, HL mengaku selama ini sudah berkomunikasi secara intensif dengan ketua DPD Partai Golkar Maluku, Ramly Umasugi.

Anggota DPR ini menegaskan dirinya dan DPP Partai Gerindra tidak akan mencampuri urusan internal partai Golkar, tapi jika Golkar nan­tinya memberikan rekomendasi kepada HL untuk maju tentu kader partai Golkar yang diharapkan adalah Ramly Umasugi.

“Kita tidak mungkin mencampuri urusan internal partai Golkar soal mekanisme tetapi dalam hal berpa­sangan tentu harus ada kecocokan dengan bakal calon gubernur. Jadi kalau ada pihak-pihak yang mena­nyakan kira-kira sapa bakal calon wakil, saya sudah membangun komunikasi intensif dengan Ramly Umasugi,” tegasnya.

Ditanya soal langkah selanjutnya setelah mengantongi rekomendasi, HL mengakui akan melakukan konsolidasi bersama jajaran partai Gerindra ditingkat DPD hingga desa-desa. “Konsolidasi kader dan relawan simpatisan tetap kita lakukan sosialisasi kepada masya­rakat guna merebut hati pemilih di Maluku,” terangnya.

Peluang Golkar & Gerindra

Terpisah, akademisi Fisip Unpatti, Ambon Victor Ruhunlela berpenda­pat, Partai Golkar berpeluang mera­pat ke Gerindra untuk mengusung HL sebagai calon Gubernur Maluku.

Ruhunlela mengatakan majunya HL secara tiba-tiba merupakan kehendak dari DPP Partai Gerindra. Disamping itu, bergabungnya Gol­kar untuk mendukung HL akan ditentukan bagaimana hubungan antara DPP Golkar dan Gerindra.

“Ini soal kehendak Jakarta, apakah DPP mau mempertahankan komitmen politik di Nasional ke Maluku atau tidak tapi keyakinan saya Golkar berpeluang merapat ke Gerindra,” ujar Ruhunlela kepada Siwalima melalui telepon seluler­nya, Rabu (24/7).

Menurut Ruhunlela dalam politik semua pulang sama dan tidak ada yang tidak mungkin artinya merapatnya Golkar ke Gerindra bisa saja terjadi apalagi dengan begitu cepat rekomendasi dikeluarkan DPP Partai Gerindra.

Rekomendasi yang dikeluarkan Gerindra kata Ruhunlela bisa saja menjadi salah satu strategi untuk memperkuat posisi tawar di kalangan partai politik, apalagi banyak partai yang sampai saat ini terkesan ter­lambat dalam mengeluarkan reko­mendasi. “Dengan adanya kebera­nian dari Gerindra umumkan HL bisa membuat partai politik lain termasuk Golkar mengkalkulasi secara matang dalam menentukan langkah politik,” je­lasnya.

Tanpa Wakil

Partai Gerindra secara resmi telah memberikan rekomendasi kepada HL untuk maju dalam pilkada Gubernur Maluku. Sayangnya putusan Ge­rindra itu  tidak disertai dengan nama wakilnya.

Nama HL diumumkan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, bersama beberapa calon gubernur yang diusung Gerindra dalam pilkada diantaranya Aceh, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah dan Jawa Tengah.

Muzani mengungkapkan, kelima nama calon kepala Gubernur yang diumumkan diputus langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Terhadap keputusan tersebut, Muzani pun memerintahkan seluruh kader Gerindra mempersiapkan diri untuk memenangkan calon gubernur ya akan didaftarkan di 27 Agustus mendatang.

Belum Final

Sementara itu, Ketua DPP Golkar Bidang Pemenangan Pemilu, Hamzah Sangadji mengatakan hingga saat ini partainya belum membuka peluang untuk berkoalisi dengan parpol apapun, termasuk Gerindra di Pil­kada Maluku.

Sangadji mengungkapkan, proses dukungan pencalonan gubernur di partai berlambang beringin itu, akan tetap mengikuti mekanisme internal yang berlaku di Golkar.

Sangadji lalu membeberkan pada rapat internal Partai Golkar beberapa waktu lalu, Ramly malah secara tegas mengusulkan nama Jeffry Apoly Rahawarin sebagai calon gubernur dan dirinya sebagai calon wakil gubernur.

Namun, oleh DPP diputuskan agar dilakukan survei terhadap nama-nama yang diusul makanya tidak ada lagi pendaftaran bakal calon guber­nur di Maluku.

“Hari ini fokus kita sesuai hasil rapim, dari awal Ramly sendiri yang dorong pak Jeffry calon gubernur dengan menempatkan dia sebagai calon wakil gubernur. Lalu kenapa sekarang pilih opsi lain, kita itu harus konsisten dong,” ungkap Sangadji, Senin (22/7).

Menurutnya, sampai dengan saat ini tidak ada opsi atau pilihan Golkar akan berkoalisi dengan Gerindra termasuk merekomendasikan nama Ramly berpasangan dengan HL.

“Opsi kita itu tidak ada koalisi dengan partai apapun termasuk Gerindra apalagi mengusung Ramly dengan Hendrik, sebab kita masih tunggu hasil keputusan setelah survei,” bebernya.

Selain itu, lanjut Sangadji Golkar masih tetap konsisten pada keputu­san bahwa Golkar akan mengusung calon Gubernur bukan calon Wakil Gubernur seperti yang disampaikan Ramly.

Sangadji juga membantah per­nyataan Ramly bahwa rekomendasi untuk Pilkada Maluku hanya menu­nggu waktu penyerahan, pasalnya sampai saat ini belum ada keputusan apapun dari DPP.

Hal ini karena dalam penetapan calon Gubernur Maluku akan dilakukan berdasarkan hasil survei dan saat ini proses survei tahap dua sedang berlangsung.

“Jadi jangan menyampaikan pendapat pribadi ini kita berurusan dengan partai politik apalagi Golkar. sebagai ketua bidang pemenangan pemilu mekanisme itu saya tahu persis dan saya ada dalam proses pengambilan keputusan itu,” pung­kasnya. (S-20)