STAF Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Kesra Kota Ambon, Ronald Lekransy mengatakan, sidang jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Rehoboth, Klasis Pulau Ambon ke -52 adalah wujud aktualisasi iman sebagai gereja yang hidup, sehingga perlu disiapkan dengan baik seperti untuk Tuhan.

“Gereja tidak hanya menyampaikan kabar baik tentang keselamatan, tetapi juga perlu merelevansikan panggilannya mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat. Sehingga penting Jemaat GPM Rehoboth menentukan arah pelayanan dalam sebuah perencanaan program dan kegiatan yang terencana dan terukur,” jelas Lekransi kepada wartawan usai menghadiri acara pembukaan Sidang Jemaat GPM Rehoboth, Minggu (23/2).

Sebagai gambaran hasil dari upaya dan kerja bersama pemerintah dan berbagai komponen masyarakat termasuk gereja, Lekransy mengatakan, beberapa data mencakup angka pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, angka kemiskinan yang semua menunjukkan angka pertumbuhan dan progress cenderung positif dan mengucapkan terima kasih atas keterlibatan gereja, termasuk umat pada jemaat GPM Rehoboth.

“Saat ini gereja dan pemerintah menghadapi tantangan yang sama dan karena perlu bersinergi, sehingga prioritas konsep bergumul gereja saat ini, perlu mempertimbangkan per­tumbuhan Rohani umat; dengan memasifkan peran keluarga serta pembinaan remaja dan pemuda gereja,” tandasnya.

Sementara itu, Pdt Oke Atiuta/Dias dalam arahannya mewakili Majelis Pekerja Klasis Pulau Ambon, mengingatkan pelayan dan umat untuk melaksanakan agenda persidangan sebagai ruang pengambilan keputusan dalam menjawab persoalan keumatan yang dihadapi.

Baca Juga: Pasca Dilantik, Fraksi Gerindra Minta HL-AV Lunasi Utang Kampanye

Atiuta menambahkan, apa yang digumuli Gereja saat ini sejalan dengan Aksentuasi Sub Tema GPM Mencakup: Gereja yang Profetik, Gereja yang Terpanggil Menyampaikan Suara Allah. Artinya kehadiran gereja tidak hanya sebatas pada ruang ritual terbatas, tetapi lebih pada relasi pada ruang sosial yang lebih luas. (S-26)