AMBON, Siwalimanews – Desa Laha berhasil meraih Juara III kategori desa wisata berkembang dalam malam anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024, yang digelar di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (17/11).

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Pariwisata Widyanti Putri kepada perwakilan Desa Laha yang disaksikan oleh Pj Walikota Ambon Dominggus Kaya.

Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon Rico Hayat dalam rilisnya yang diterima redak Siwalimanews, Senin (18/11) menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan yang diraih emkot Ambon melalui Desa Laha di ajang ini, mengingat prosesnya yang begitu panjang.

“Tahun 2024 sebanyak 6.016 desa wisata mendaftar untuk mengikuti ajang bergengsi ini. Setelah itu masuk dalam 500 besar, 300 besar, 100 besar dan terakhir menjadi 50 besar, dan Desa Wisata Laha masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia,” tulis Hayat dalam rilis itu.

Hayat menjelaskan, kategori desa wisata berkembang yang diraih Laha, adalah desa wisata yang dikelola secara swasembada dan potensinya sudah terkenal dengan baik dan jumlah kunjungan wisatawannya cukup tinggi.

Baca Juga: Kapolres: Bhayangkari Peduli akan Dipusatkan di MBD

Prestasi yang diraih Desa ini, menyusul keberhasilan Negeri Rutong di tahun 2023 lalum juga berhasil meraih Juara IV kategori desa wisata digital pada ajang yang sama. Prestasi yang diraih Laha tahun ini, tentunya akan semakin mengharumkan nama Kota Ambon dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Untuk diketahui, ADWI 2024 diselenggarakan dibawah sorotan tema Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia. Tema ini bertujuan untuk mendorong desa wisata agar dikelola secara berkelanjutan dengan melestarikan alam, sosial ekonomi dan budaya, dengan indikator – indikator daya tarik wisata, amenitas, digital, kelembagaan dan SDM serta resiliensi.

Selain meraih Juara III kategori desa wisata berkembang di Indonesia, Laha juga berhasil masuk 10 besar kategori desa wisata resiliensi, khususnya bagi pelestarian nilai kearifan lokal dan budaya masyarakat setempat.(S-29)