AMBON, Siwalimanews – Miris, karena dianggap tidak berprestasi, kontingen Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII Maluku yang tiba di Kota Ambon, Minggu (26/6) dijemput dengan mobil truk milik Satpol PP.

Kontingen Pesparawi Maluku yang dikirim berlaga di Kota Jogjakarta sebanyak 258 orang terdiri dari 21 pelatih, 5 pionis dan 232 peserta yang mengiikuti 12 katergori lomba.

Rombongan tiba di Bandara Inter­nasional Jogjakarta pada hari Minggu 26 Juni 2022. Rombongan kemudian mengemas barang-barang dan naik ke atas mobil truk milik Satpol PP DI Jogjakarta menuju ke lokasi hotel.

Penjemputan kontingen Pesparawi XIII dengan menggunakan mobil truk viral di media soaial yang membuat heboh warga Maluku.

Dua mobil truk yang terlihat dalam video yang diunggah oleh akun facebook milik Vemmy Lesnussa Minggu 26 Juni 2022 yakni milik satpol PP dan satu mobil truk pengangkut barang.

Baca Juga: Hampir Seminggu Pengungsi Baru Terima Bantuan

Dalam unggahan tersebut Vemmy Lesnussa menyentil Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Maluku mendapatkan tumpangan yang layak sedangkan musisi tidak.

Dalam videonya, ia menjelaskan kalau “LPPD enak-enak naik oto sedan sedangkan penyanyi naik oto Satpol PP. Baru ini oto truk kasian eeee, baru ini di daerah istimewa Jogjakarta lai. Kontingen Maluku sudah model kaya apa ini.”

“Ini LPPD Provinsi Maluku pung perbuatan, musisi-musisi ternama lo? masa naik oto Satpol PP, kasian ee, bale par oto truk lai, musisi naik oto truk, lalu LPPD dong duduk enak, naik sedan enak-enak yang ber-AC,” unggahnya.

Untuk diketahui jumlah kontingen Pesparawi Maluku sebanyak 258 orang terdiri dari 21 pelatih, 5 pionis dan 232 peserta yang mengiikuti 12 katergori lomba.

Rincian peserta di 12 nomor lomba yakni Paduan Suara Dewasa Campuran sebanyak 45 orang, Paduan Suara Pria 28 orang, Paduan Suara Wanita 28 orang, Paduan Suara Remaja/Pemuda 43 orang, Paduan Suara anak 33 orang, Solo Anak usia 7-10 tahun 1 orang, Solo Anak usia 10-13 tahun 1 orang, Solo Remaja Putri 1 orang, Solo Remaja Putra 1 orang, Vokal Groub 11 orang, Musik Pop Gereja 10 orang dan Musik Gerejawi Nusantara 30 orang.

Kontingen Maluku di Pesparawi Nasional XIII yakni meraih 1 champion di nomor lomba vokal group.

Prestasi yang sama ini pernah diraih Maluku di tahun 2018 lalu pada Pesparawi Nasional ke XII di Pontianak, Kalimantan Barat dengan meraih 1 champion dari nomor lomba Paduan Suara Pria.

Padahal di tahun 2016 lalu, Maluku bertindak sebagai tuan rumah Pesparawi Nasional ke XI keluar sebagai juara umum.

Sementara kontingen Provinsi Sumatera Utara berhasil merebut juara umum pada Pesparawi Nasional XIII dengan dua champion di nomor lomba Paduan Suara Wanita dan Paduan Suara Anak dan memperolehan 12 medali emas dan berhak membawa pulang piala bergilir Presiden.

Penetapan Sumatra Utara sebagai juara umum dilakukan melalui voting tertutup dan Sumatera Utara memperoleh suara terbanyak dengan 21 suara dari total keseluruhan 38 suara.

Perhelatan Pesparawi XIII 2022 secara resmi ditutup oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, yang diwakili oleh Pelaksana Tugas Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama, Pontus Sitorus, Minggu (26/6) malam.

Sementara itu Musyawarah Nasional Pesparawi XIII yang digelar pada Sabtu (25/6) menetapkan, Provinsi Papua Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan Pesparawi Nasional XIV tahun 2025.

Sedangkan champion terbanyak juga di raih kontingen tuan rumah DI Jogjakarta dari nomor lomba Solo Anak Usia 9-13 tahun, Solo Remaja Putri dan Solo Remaja Putra.

Perolehan champion terbaik lainnya juga diraih oleh kontingen Sulawesi Utara dari nomor lomba Panduan Suara Dewasa Campuran dan Paduan Suara Remaja/Pemuda.

Sementara itu kontingen Jawa Barat juga berhasil membawa pulang champion di nomor lomba  Musik Pop Gerejawi dan Musik Gerejawi Nusantara.

Provinsi lain yang juga berhasil membawa pulang champion dari Pesparawi Nasional XIII adalah Sulawesi Tenggara dari nomor lomba Solo Anak usia 7-9 tahun.

Sementara itu kontingen Papua yang sebelumnya merupakan juara umum Pesparawi Naional XII di Pontianak, Kalimantan Barat tidak mendapatkan satu pun champion untuk dibawa pulang ke bumi Cendrawasih.

Dalam penutupan, Wakil Gubernur DIY sekaligus Ketua Umum Pesparawi Nasional XIII, KGPAA Paku Alam X, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap segenap elemen yang terlibat sehingga seluruh rangkaian perhelatan Pesparawi Nasional XIII dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.

“Atas nama seluruh panitia, baik pusat maupun daerah, dengan tulus kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama semua pihak dan juga permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penyelenggaraan Pesparawi Nasional XII ada beberapa hal yang kurang berkenan,” ujarnya.

Salah satu peserta dari kontingen Maluku yang namanya enggan di korankan mengaku kalau kontingen Maluku tidak mendapatkan perhatian serius dari panitia.

Tiba di Jogjakarta sebagian rombo­ngan menumpang mobil truk Satpol PP sedangkan

Telantarkan

tiba di bandara pun rombongan diterlantarkan di Bandara Interna­sional Pattimura.

“Kasihan kami tidak diperhatikan, padahal sudah berjuang untuk mengharumkan nama Maluku,” ujarnya.

Sementara itu Pengamat Musik Maluku Figgy Papilaya yang dikonfirmasi Siwalima terkait dengan proses pejemputan kontingen Maluku di Jogjakarta dengan menggunakan mobil Satpol PP enggan berkomentar.

“Kalau soal itu beta seng (tidak) komen lai,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Maluku Paulus Kastanya yang dikonfirmasi terkait dengan prestasi yang diraih kontingen Maluku belum berhasil ditemui. (S-09)