Kondisi Masyarakat Walomatang Memprihatinkan
Pemkab Malteng Diminta tak Tutup Mata
AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) diminta untuk tidak tutup mata dengan kondisi masyarakat Dusun Walomatang, Negeri Telutih Baru, Kecamatan Tehoru, yang sangat memprihatinkan.
Kepada Siwalima, Kepala Dusun Walomatang, Antoria Latumutuwane mengisahkan kondisi dusun yang dipimpinnya itu sangat memprihatinkan dan tidak diperhatikan oleh pemerintah kabupaten.
“Di Dusun Walomatang ini ada 45 kepala keluarga, kondisi mereka sangat memprihatinkan, karena kebutuhan dasar masyarakat disini tidak diperhatikan pemerintah misalnya pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur jalan yang masih sangat minim,” ujarnya, di Ambon, Sabtu (14/1).
Ia mengaku, sampai sekarang di Dusun Walomatang itu hanya ada PAUD dan itu juga menggunakan gedung yang sudah tidak layak digunakan karena dinding dan atap yang rusak, masyarakat yang harus bersekolah di tingkat SD dan SMP harus ke negeri induk sementara untuk SMA harus ke Negeri Hatu, yang harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh 6 kilo. Apalagi kondisi jalannya yang balum pernah dihotmix.
“Kami sangat terbatas dengan buku-buku pelajaran padahal mereka sangat membutuhkan buku-buku sebagai penunjang pembelajaran. Minimal dibutuhkan adanya perpustakaan atau taman bacaan karena jika ada taman bacaan atau perpustakaan mini di Dusun Walomatang maka tentunya akan menambah wawasan dan meningkatkan minat baca anak-anak usia sekolah,” katanya.
Baca Juga: PJU Polresta Ambon Bergeser PosisiKata dia, gedung yang digunakan saat ini untuk PAUD itu merupakan gedung satu-satunya yang ada di Dusun Walomatang, yang juga diperuntukan sebagai balai pertemuan, sehingga pihaknya juga membutuhkan sebuah gedung yang representatif untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat setempat.
Belum lagi kondisi kesehatan, kata Latumutuwane, sangat memprihatinkan karena minimnya infrastruktur kesehatan bahkan untuk memperoleh pelayanan kesehatan saja harus ke negeri induk tetapi di negeri induk juga fasilitasnya minim.
“Jika ada warga yang sakit dan membutuhkan penanganan yang cepat sangat sulit walaupun sudah ke negeri induk maupun ke negeri tetangga yakni Negeri Mosso karena tidak ada ambulance jadi harus telepon ke kecamatan padahal itu jaraknya sekitar 30 kilo, namun kita juga sering terkendala dengan jaringan telkomsel dan listrik yang sering padam,” terangnya.
Kadus mengaku, masyarakat di Dusun Walomatang sangat terisolasi bahkan mau menjual hasil kebun saja sangat sulit karena kondisi infrastruktur jalan yang dan transportasi yang tidak memadai, apalagi disaat kondisi hujan pasti jalannya penuh lumpur. “Yang terpenting adalah infrastruktur jalan masuk ke dusun yang kurang lebih 200 meter, supaya bisa membuka akses bagi masyarakat agar bisa menjual hasil panennya demi peningkatan kesejahteraan mereka,” harap Kadus.
Kadus mengatakan, selama ini tidak ada kepedulian dari pemerintah kabupaten bahkan sudah dua kali pemilihan bupati dan wakil bupati, 100 persen pasangan Abua Tuasikal dan Marlatu Leleury menang namun mereka tidak mempedulikan kondisi masyarakat disini.
“Kami minta pemerintah kabupaten maupun provinsi dan pusat bisa membantu kami masyarakat di Dusun Walomatang agar kami tidak terisolasi. Kehidupan masyarakat sangat memprihatinkan sehingga kami sangat membutuhkan perhatian semua pihak,” pintanya.(S-08)
pejabat kalo sdh liat uang didepan mata,langsung kalap…seng mau pikir org miskin lai..