AMBON, Siwalimanews – Komisi IV DPRD Maluku menggelar rapat internal pembahasan tata cara beracara Badan Kehormatan DPRD Maluku.

Rapat yang dilaksanakan di ruang rapat Komisi IV DPRD itu, menekankan terkait tata cara beracara BK DPRD bersidang, penegakan kode etik, dan kedisiplinan para anggota DPRD berlangsung di ruang rapat komisi, Selasa (11/2).

Usai rapat internal itu, Ketua Pansus Rimaniar Hetharia kepada wartawan mengatakan, sebelumnya dalam dua periode lalu untuk BK tidak jalan secara maksimal terkait banyak hal. Namun periode kali ini, pihaknya telah bersepakat untuk memaksimalkan tata beracara di BKD berjalan maksimal.

“Sebagai pimpinan dan anggota pansus sepakat untuk kami 9 orang ini menjadikan pansus tata beracara ini berjalan dengan maksimal karena ini sangat penting untuk lembaga ini. Bukan hanya berbicara mengenai aspirasi, mengenai kelembagaan dan pengawasan, namun kita juga harus punya satu tata beracara yang mengatur lembaga kita sendiri,” tandas Rimaniar.

Pasalanya kata Rimaniar, dengan adanya tata beracara, maka dapat mengatur bagaimana BK ke depan ini bisa berjalan, guna mengatur 45 anggota dewan, dan juga masyarakat yang menyampaikan pengaduan, jika ada temuan anggota anggota yang mungkin tidak bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga.

Baca Juga: Tak Terima Diputus, Pria Ini Aniaya Mantan Pacarnya

Rimaniar mengaku dalam rapat internal tadi, lebih kepada kode etik dan kedisiplinan anggota.

“Untuk Pansus ini kita merumuskan bagaimana peraturan pertataan untuk mendisiplinkan para anggota dewan, sehingga ini perlu kita kaji,  supaya para anggota dewan tidak hanya bertugas sesuai dengan fungsinya saja, namun ada perlu banyak hal yang ditaati dan diatur dalam lembaga ini,” tandas Rimaniar.

Ia mengaku, hasil dari rapat ini, akan ditindaklanjuti dengan melakukan studi tiru ke Bali. Pasalnya dari 38 provinsi, hanya terdapat tiga yang DPRDnya memparipurnakan dan mengesahkan tata beracara, yakni DPRD Bali, DPRD Kaltim dan DPRD Lombok.

“Kita pilih Bali jadi tempat melakukan studi tiru, karena budaya Bali dan Maluku tak berbeda jauh soal kearifan lokal,” ucap Rimaniar.(S-26)