PULUHAN tahun sejak Indonesia merdeka masyarakat di daerah ini belum menikmati penerangan listrik akhirnya sudah terjawab. PT PLN (Persero) Unit Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) menggandeng Pemerintah Daerah SBT berhasil meresmikan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kilmury pada upacara Hari Kemerdekaan RI yang ke-79.

Bupati Seram Bagian Timur Mukti Keliobas usai upacara Hari Kemerdekaan HUT RI yang ke-79 di lapangan Pancasila Kota Bula,  Sabtu (17/8), membenarkan hal tersebut ada beberapa desa yang ada di Kecamatan Kilmury itu sudah menikmati penerangan listrik.

“Untuk PLTD Kilmury itu sudah ada tiga desa yang sudah beroperasi. Ada beberapa yang kemudian nanti dipercepat untuk bisa melayani semua,” tandas Keliobas.

Ia mengaku, pihaknya sudah menandatangani perjanjian kerjasama antara pemerintah daerah selaku pihak pertama, dan pihak kedua PLN yang  harus diselesaikan beberapa yang menjadi beban pemerintah daerah. “Yang pasti saya sudah membuat pernyataan dalam waktu dekat pemerintah daerah harus menyelesaikan ada sejumlah desa yang belum teraliri penerangan listrik. Pagar dan lain-lain ini yang harus diselesaikan dengan APBD yang ada. Kita harus menyelesaikan sedikit demi sedikit tentang persoalan kebutuhan masyarakat,” ungkap bupati.

Terpisah Kepala ULP PLN Bula Risdam Ridwan mengucapkan, terima kasih atas kerja sama yang baik antara PLN Persero Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara bersama Pemerintah daerah Seram Bagian Timur.

Baca Juga: Bupati Hadiri Malam Resepsi HUT NKRI ke-79

“Bertepatan dengan HUT  Ke­merdekaan Republik Indonesia yang ke-79 masyarakat di Keca­matan Kilmury bisa merasakan kemerdekaan dengan masuknya listrik di Desa Kilmury,” katanya.

General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menyebut­kan, penyalaan PLTD Kilmury ini menjadi kado HUT ke-79 RI bagi masyarakat di tiga desa, yakni; Desa Kilmury, Kilbon Tewa dan Desa Kilbon Kway.

“Bersamaan dengan peringatan Hari Proklamasi RI, PLN UIW MMU meresmikan penyalaan PLTD Kilmury sebagai kado Istimewa bagi tiga desa tersebut. Kemuda­han akses listrik adalah mimpi masyarakat di desa-desa ini sejak lama. Kehadiran akses layanan kelistrikan ini sejalan dengan komitmen kami untuk menghadir­kan energi yang berkeadilan hingga ke pelosok wilayah kerja kami,” sebut Awat.

PLTD Kilmury dengan Daya Mampu 200 kilo Watt (kW) ini akan memberikan layanan listrik selama 6 jam dalam sehari. Masyarakat yang mayoritas kesehariannya bekerja sebagai nelayan dan petani di ketiga desa tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan listrik untuk kesejahteraan.

“Listrik sebagai kebutuhan da­sar ini bisa dioptimalkan untuk mendo­rong kesejahteraan masya­rakat. En­tah itu di bidang pendi­dikan, eko­nomi, dan kemajuan lain­nya. Kami berharap masya­rakat bisa meng­gunakan akses listrik ini dengan sebaik-baiknya,” harap Awat.

Awat menuturkan, bukan hal yang mudah membangun infra­struktur yang merupakan salah satu kunci keterhubungan. Tanta­ngan letak geografis, terutama kedua provinsi, baik Maluku dan Maluku Utara memiliki ciri khas daerah kepulauan. Cuaca buruk dan tak menentu di sepanjang 2024 juga tak bisa dihindari.

“Namun, berkat sinergitas de­ngan berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal semuanya bisa terwujud juga. Mimpi dan antusias masyarakat turut membantu pe­tugas dan PLN UIW MMU mampu mewujudkan mimpi bersama ini,” tutur Awat.

Kini, telah ada sekitar 300 pelang­gan yang sudah bisa menikmati lis­trik PLTD Kilmury. Awat berharap, ke depannya, jumlah pelanggan akan terus meningkat. (S-27)