AMBON, Siwalimanews – Pasangan Calon Gu­bernur dan Wakil Ma­luku, Jeffry Apoly Raha­warin dan Abdul Mukti Keliobas yakin akan menang di Pulau Seram.

Optimisme ini disampaikan Calon Wa­kil Gubernur, Abdul Mukti Keliobas kepada

Siwalima melalui tele­pon selulernya, Senin (4/11).

Mukti mengatakan pa­sangan JAR-AMK dan tim pemenangan terus melakukan kampanye di wilayah Pulau Seram.

Dikatakan, setiap pa­sa­­ngan calon tidak dapat mengklaim meme­nang­kan suatu wilayah jika belum turun menyentuh langsung kondisi lapangan.

Baca Juga: Lawamena Guncang Tenggara Raya

“Sampai hari ini sejumlah tempat di pulau Seram telah dikunjungi, sebab kami tidak mungkin mengatakan menang kalau kami tidak langsung menyatu kondisi lapangan,” ucap Keliobas.

Menurutnya, dari wilayah Seram Selatan, Seram Barat dan seram yang telah dikunjungi ternyata penerimaan masyarakat sangat baik khususnya terhadap visi misi dan program kerja.

“Jadi dengan kondisi lapangan yang sudah kita masuk, kita pastikan kita akan keluar sebagai pemenang untuk wilayah Pulau Seram,” tegasnya.

Terkait dengan SBT, Keliobas mengaku sejak cuti dari bupati pada 25 September hingga saat ini dirinya belum kembali ke SBT.

Namun dalam beberapa waktu kedepan pasangan JAR-AMK akan melakukan kampanye guna merebut hati masyarakat khususnya pemilih di SBT.

“Prinsipnya program telah disampaikan kepada masyarakat, sebab kita tidak mau masyarakat memilih kucing dalam karung, tetapi harus jelas visi, misi dan program kerjanya demi masa depan Maluku yang lebih baik,” ucapnya.

Berikan Intensif

Paslon JAR-AMK juga akan memberikan insentif bagi guru sekolah minggu hingga guru ngaji, jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Hal ini diungkapkan calon Gubernur Maluku Jeffry Apoly Rahawarin (JAR) saat melakukan kampanye di Negeri Asilulu Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (3/11).

JAR menuturkan, selama ini guru sekolah minggu dan guru ngaji belum mendapatkan perha­tian serius dari pemerintah daerah.

Pemerintah daerah Maluku masih melihat guru sekolah minggu dan guru ngaji sebagai sesuatu profesi yang biasa-biasa saja.

Padahal, guru sekolah minggu dan guru ngaji memiliki peranan penting dalam memperjuangkan moralitas generasi muda Maluku selain pendidikan formal.

“Selama ini belum ada per­ha­tian kepada guru sekolah ming­gu dan guru ngaji di Maluku. Me­reka sering terlupakan, padahal memiliki tugas yang mulia,” ujar JAR.

Dia mengatakan, kedepan jika dipercayakan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku periode 2024-2029 maka guru sekolah minggu dan guru ngaji akan diberikan insentif yang layak.

Insentif tersebut diberikan sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah daerah Maluku kepada para guru sekolah minggu dan guru ngaji yang telah membantu pemerintah dalam mencerdaskan generasi muda.

“Jika kita ingin generasi muda Maluku ini memiliki moralitas yang baik, maka kita harus memper­hatikan guru sekolah minggu dan guru ngaji yang selama ini memiliki tugas itu,” tegasnya.

JAR menegaskan insentif bagi guru sekolah minggu dan guru ngaji bukan hanya janji kosong semata, tetapi jika nantinya mendapatkan kepercayaan masyarakat maka akan dieksekusi.

“Pasangan JAR-AMK memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan perhatian khusus kepada para guru ngaji dan pengasuh sekolah minggu, maka kami akan berikan insentif bagi guru ngaji dan pengasuh sekolah minggu sehingga mereka juga merasakan tidak disepelekan pemerintah daerah,” ujarnya. (S-20)