AMBON, Siwalimanews – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui Integrated Terminal (IT) Wa­yame baru saja menciptakan terobosan baru, dengan meluncurkan PORLING (Pompa Ramah Lingkungan), sebuah teknologi inovatif yang kini terpasang di Dusun Keranjang, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

Integrated Terminal Manager IT Wayame, Novi Prasetyo mengung­kapkan, PORLING merupakan terobosan baru yang pertama kali diluncurkan.

“Ya, ini merupakan terobosan baru yang kami ciptakan bersama-sama masyarakat Dusun Keranjang,” ujar Prasetyo dalam rilis yang diterima Siwalima, Kamis (7/11).

Dikatakan, PORLING menjadi pompa air pertama di Provinsi Maluku yang bekerja hanya dengan memanfaatkan energi kinetik aliran air, tanpa membutuhkan listrik atau bahan bakar.

Pompa ini juga, kata Prasetyo, memanfaatkan pipa pelontar yang berasal dari sisa material peningkat­an pipa sarana fasilitas IT Wayame, membuatnya semakin efisien dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Nilai Tukar Petani di Maluku Naik Tipis

“Tentu faktor utama dari adanya kegiatan ini berfokus pada upaya melestarikan sumber daya alam, dan pompa air ramah lingkungan dirancang untuk lebih efisien dalam penggunaan air,” jelasnya.

Sementara itu, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan, program CSR ini menjadi bukti nyata kontribusi Pertamina untuk melakukan pem­berdayaan masyarakat sekitar melalui penggunaan energi terba­rukan.

“Dari inovasi yang diciptakan tidak hanya membantu untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat sekitar, namun untuk kebutuhan yang lebih besar seperti mendorong pertanian berkelanjutan di Dusun Keranjang Desa Wayame ini,” tuturnya.

Dengan adanya inovasi PORLING, kemampuan dalam pendistribusian air bersih mencapai hingga 302.950 liter air bersih per tahun yang digunakan oleh 1.143 jiwa dan mengairi 11 hektar lahan pertanian. Efisiensi luar biasa dari teknologi ini berkontribusi terhadap penghema­tan biaya operasional air bersih sebesar Rp 1,39 miliar per tahun.

Edi menjelaskan, pengelolaan PORLING dilakukan oleh komunitas Wayame Water Ranger, kelompok lokal yang telah dilatih untuk memantau dan menjaga sistem distribusi air di desa mereka. Teknologi ini kini menjadi model bagi pemerintah Desa Wayame, yang mulai mengadopsi PORLING untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah lain.

Langkah IT Wayame dalam memperkenalkan PORLING, tambah Edi, menandai langkah maju dalam upaya keberlanjutan dan pember­dayaan masyarakat lokal di Maluku.

“Seperti yang dapat kita ketahui bersama, hal ini merupakan salah satu komitmen Pertamina dalam menumbuhkan budaya inovasi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah, tidak hanya sebatas lingkup operasional perusahaan, melainkan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,”sebutnya. (S-05)