AMBON, Siwalimanews – Bakal Calon Walikota Ambon Jantje Wenno, mengaku, memiliki stretegis endiri untuk membangun Ambon, sebab untuk membangun kota ini tidak semudah membalik telapak tangan.

Pasalnya, banyak persoalan di kota ini, namun tidak berimbang dengan kemampuan keuangan daerah, untuk itu dibutuhkan strategi pembangunan kota ini dari seorang kepala daerah.

“Kita terbatas, karena itu saya berjanji ketika saya jadi Walikota Ambon nanti, saya akan berupaya menyelesaikan satu per satu. Masalah di Ambon ini kompleks dan banyak, jadi tidak bisa kita seperti main sulap atau membalik telapak tengan. Kita akan selesaikan satu per satu,” ucap Wenno kepada wartawan di Ambon, Rabu (5/6).

Ia mengaku, telah melakukan penelusuran dan pendataan semua masalah yang ada di kota ini. Salah satunya soal ekonomi, terbatasnya lapangan pekerjaan, pengangguran dan kemiskinan yang semakin tinggi, itu semua tentunya harus dijawab oleh pemerintah.

Karena itu, APBD Kota Ambon nantinya harus lebih mengutamakan soal-soal tentang pemberadyaan masyarakat.

Baca Juga: Kajati Maluku Kunker ke Malteng dan SBB

“Jadi APBD kita itu akan lebih banyak soal pemberdayaan. UMKM harus tumbuh dan sebagainya, jadi kita tidak semata-mata kejar PAD, itu kalau saya. Memang PAD penting, tetapi bukan jadi prioritas saya nantinya, karena itu akan memberatkan pelaku usaha. Sementara merekalah yang harus dikembangkan,” ujarnya.

Selian itu soal banjir dan bagaimana mengatasi persoalan sampah yang sudah menjadi momok bagi kota ini menurut Wenno, pemerintah jangan bertindak seperti pemadam kebakaran, yang ketika terjadi baru bergerak. Tetapi bagaimana melakukan langkah itu sebelum terjadi sesuatu demi meminimalisir dampak bagi warganya.

“Itu harus jadi perhatian kita, kota ini jangan seperti pemadam kebakaran, ada kebakaran baru bergerak. Harus ada refitalisasi sungai, sistemnya harus dirubah, jangan nanti kerja tahun ini, banjir kita anggarkan lagi tahun depan, paling tidak langkah yang dilakukan itu bisa bertahan puluhan tahun. Kalau memang untuk lakukan perbaikan butuh anggaran dan harus dua tahun anggaran, kita lakukan itu, ketimbang kita kerja asal-asalan. Kita memang tidak bisa hilangkan bencana banjir tapi kita bisa minimalisir dampaknya itu. Termasuk soal sampah di Teluk Ambon, ini juga akan jadi perhatian,” janji Wenno.

Persoalan sampah di teluk kata Wenno, juga akibat dari kebijakan pemerintah yang mengijinkan banyak pengembang, sehingga sampahnya dibuang ke laut, yang mana kalau ini tidak menjadi perhatian, maka ditakutkan 30 tahun kedepan bisa jadi daratan yang dipenuhi sampah.

“Untuk itu kedepan, saya akan buat Perda tentang Pembatasan Penggunaan Plastik di Kota Ambon, dan para pelaku usaha harus mendukung itu dengan membuat tas yang ramah lingkungan. Jadi soal sampah itu bukan soal tambah pesapu jalan, bak sampah dan lainnya. Jadi itu akan jadi prioritas saya, bahkan ada sanksi sosialnya untuk menyadarkan masyarakat, sebab kota ini milik kita dan kebersihan menjadi tanggungjawab bersama,” tandas Wenno.(S-25)