JAKARTA, Siwalimanews – Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, Kementerian Badan Usaha Milik Negara dinilai sudah berada di jalur yang tepat. Terobosan Klasterisasi dan Holdingisasi di tubuh BUMN mendapat pujian dari Anggota DPR Komisi VI, I Gede Sumarjaya Linggih.

Selepas mengikuti Focus Group Discussion, Komisi VI DPR bersama Kementerian BUMN, Sabtu (3/8), politisi Partai Golkar ini mengatakan dirinya melihat  kinerja sangat bagus oleh Kementerian BUMN,

“Saya melihat kinerja bagus di Kementerian BUMN. Mulai on the track. Apa yang disebut on the track yaitu sesuai dengan tujuan dan fungsi dari pada BUMN itu didirikan dari awal,” kata Sumarjaya.

Ia mengaku kerja bagus yang ditunjukan oleh kementerian BUMN terutama tentang klasterisasi, tentang holdingisasi, ini sangat-sangat menyebabkan BUMN.

“Kita bisa fokus, BUMN, kita tidak menjadi persaingan di antara BUMN itu sendiri. Holdingisasi itu menjadi lebih efisien, lebih efektif dan tentu ini tidak semua orang bisa melakukan karena perlu effort besar perlu keberanian yang sangat tinggi untuk melakukan ini,” jelasnya.

Baca Juga: AJP Dibuka, Pertamina Siap Terima Karya Jurnalis

Politisi asal Bali ini menambahkan, bersih-bersih, klasterisasi hol­dingisasi itu sangat membuat kinerja menjadi lebih bagus karena efisien dan efektif, dan akan profesional di bidangnya.

“Kalau selama ini, masa Pelindo atau yang lainnya harus mengurus rumah sakit. Mikir untuk dirinya sendiri saja sudah repot tahu-tahu harus mikirin yang lain lagi. Nah ini suatu pemikiran yang menurut saya perlu keberanian itu yang ada pada diri Erick Thohir,” tegasnya.

Menteri BUMN Erick Thohir pada kesempatan itu juga menyatakan dukungan DPR dalam terus me­nguatkan peran nyata perusahaan BUMN sebagai benteng ekonomi nasional di masa mendatang menjadi garansi kemajuan ekonomi Indonesia Emas di 2045.

Menurut Erick, pandangan, opini, sokongan, bahkan kritik mem­bangun yang dalam empat tahun terakhir disumbangkan para wakil rakyat, terutama Komisi VI,  berandil besar tercapainya kinerja positif Kementerian BUMN dalam melam­paui target pemberian deviden kepada negara.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo juga menyampaikan di bawah kepemimpinan Menteri BUMN, Erick Thohir, PLN sukses melakukan restrukturisasi orga­nisasi.

“Dengan arahan bapak Erick Thohir, kami melakukan penataan di seluruh proses bisnis menjadi streamline, mengubah kultur organisasi dari bureaucratic like menjadi business like. Aset PLN yang sebelumnya terfragmentasi, menjadi terintegrasi,” ucap Dar­mawan.

Dengan penataan proses bisnis, PLN membentuk 2 subholding pembangkitan yang menjadi Generation Company terbesar se-Asia Tenggara, yaitu PLN Indonesia Power dan PLN Nusantara Power.

“Ini membuat PLN bisa bergerak lebih lincah, cepat serta efektif dalam mengelola dan menyediakan energi bagi kepentingan masyarakat hingga pelosok negeri, pengem­bangan bisnis yang lebih luas, terutama di bidang energi baru dan terbarukan dalam mendukung transisi energi. Sejak restrukturisasi kami bisa menyelesaikan dan mengoperasikan PLTS Terapung Cirata dan PLTS IKN, serta meghadirkan inovasi hidrogen hijau mulai dari hulu hingga hilir,” tambah Darmawan.

Penyediaan energi primer yang sebelumnya dilakukan terpisah-pisah oleh setiap entitas PLN kini terintegrasi pada PLN Energi Primer Indonesia, sehingga mampu me­ningkatkan kepastian keterse­diaan pasokan energi primer.

Lewat restrukturisasi ini juga PLN membangun lini bisnis baru di luar kelistrikan atau Beyond kWh yang dikonsolidasikan lewat subholding PLN ICON Plus.

“Aset-aset kelistrikan yang tadinya digunakan hanya untuk layanan kelistrikan, kami kembangkan untuk layanan beyond kWh. Ada layanan internet, EV Charging, baterai swap, rooftop, ListriQu, dan lainnya,” pungkas Darmawan. (S-09)