Gugur dalam Tugas, Bripka Husni Abdullah Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

AMBON, Siwalimanews – Kepolisian Daerah Maluku tengah berduka atas gugurnya Bripka Husni Abdullah, salah satu anggota terbaiknya saat bertugas meredam perkelahian antar warga Desa Sawai dan Rumaolat, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4).
Bripka Husni, yang menjabat sebagai PS Panit Intelkam Polsek Wahai, Polres Maluku Tengah, meninggal dunia setelah tertembak oleh orang tak dikenal, ketika berusaha menghalangi aksi saling serang antar warga.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Areis Aminnulla dalam rilis yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (4/4) mengungkapkan, seluruh jajaran Polda Maluku sangat berduka atas gugurnya Bripka Husni.
“Kami sangat kehilangan salah satu personel terbaik kami. Almarhum saat itu tengah berupaya meredam perkelahian antar warga di perbatasan kedua desa,” ungkap Kombes Areis.
Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian dan pengorbanannya, almarhum Bripka Husni Abdullah diusulkan untuk mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.
Baca Juga: 300 Personil Gabungan Diterjunkan Amankan Bentrok Tial-Tulehu“Ini adalah penghargaan yang layak diberikan atas dedikasi dan pengorbanan almarhum dalam tugasnya sebagai anggota Polri,” ucap Kombes Areis.
Menurutnya, insiden yang mengakibatkan gugurnya Bripka Husni, menjadi bagian dari risiko yang harus dihadapi anggota Polri dalam menangani konflik. Kapolda Maluku juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kekuatan dan kesabaran.
Kapolda Maluku sangat menyayangkan terjadinya perkelahian di tengah suasana Idul Fitri, yang seharusnya menjadi momen untuk saling menghormati dan memaafkan.
Ia menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu liar yang beredar melalui WhatsApp group maupun media sosial.
“Percayakan sepenuhnya kepada aparat TNI dan Polri untuk menangani masalah ini secara adil dan sesuai hukum,” pinta Kombes Areis.
Sebagai langkah untuk meredam ketegangan, Polda Maluku telah mengerahkan 68 personel BKO dari Brimob, Samapta, Reskrimum, dan Intelkam, yang diberangkatkan secara bertahap dengan kapal cepat dan telah tiba di Maluku Tengah untuk membantu Polres Maluku Tengah dalam mengamankan situasi di kedua desa tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Polres, Dandim, serta jajaran TNI dan Polri telah berkoordinasi dengan kedua desa untuk mencegah eskalasi konflik. Kapolda Maluku, Gubernur Maluku, dan Pangdam XV Pattimura juga telah melakukan konsolidasi untuk mengatasi perkelahian ini.
Kapolda Maluku kembali menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.
“Percayakan kepada Polri yang kini sedang melakukan penyelidikan sesuai hukum yang berlaku. Siapa pun yang terlibat dalam insiden ini akan ditindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang ada,” tutup Kombes Areis.(S-25)
Tinggalkan Balasan