Gubernur Resmikan Gedung Gereja Luma Kwate

AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Minggu (30/3), meresmikan Gedung Gereja Luma Kwate, Jemaat GPM Nuruwe, Desa Nuruwe, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Prosesi peresmian Gedung Gereja Luma Kwate ditandai dengan penandatanganan prasasti pentahbisan peresmian gereja baru oleh Wakil Ketua I Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, Pdt Ny Leny Bakarbessy/Rangkoratat dan Gubernur Maluku, yang kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung gereja serta pengguntingan pita oleh istri Gubernur, Maya Baby Lewerissa.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara pentahbisan Gedung Gereja Luma Kwate Jemaat GPM Nuruwe, serta pembukaan Persidangan ke-54 Klasis GPM Kairatu.
Ia mengungkapkan bahwa dua momen gerejawi yang kudus ini menjadi tanda bahwa Tuhan Allah terus menjaga dan menyertai gereja dan umat-Nya agar terus bertumbuh dan berbuah di bumi Maluku tanah pusaka.
“Kita bersyukur bahwa gereja terus berkembang, sama seperti kita bersyukur bahwa masjid, pura, pagoda, dan tempat ibadah lainnya tersedia sebagai sarana pembentukan moral spiritual umat. Hal ini sejalan dengan budaya hidup anak-anak Maluku yang terhubung dalam semangat pela gandong, hidop orang basudara, ale rasa beta rasa, yang telah menyatu dalam semangat toleransi dan rasa hormat satu dengan yang lain,” ujar Gubernur Lewerissa.
Baca Juga: KNPI Ajak Masyarakat Hormati Momentum Idul FitriGubernur juga menekankan pentingnya peran rumah ibadah sebagai tempat perjumpaan antara Tuhan dan umat-Nya.
“Membangun sebuah rumah ibadah adalah sebuah perbuatan mulia, sebab di sinilah tempat perjumpaan antara Tuhan dengan umat-Nya. Tempat bagi umat mensyukuri kasih dan kemurahan Tuhan, dan menerima perintah serta ajaran-ajaran tentang kebenaran dan keselamatan hidup. Dari dalam gereja spiritualitas umat dibentuk. Generasi muda mendapatkan penggemblengan dan pembekalan mentalitas, agar kelak hadir sebagai warga negara yang baik, tertib, taat hukum, berdisiplin dan menghormati hak-hak orang lain,” tuturnya.
Ia menyoroti bahwa momen pentahbisan dan peresmian Gedung Gereja Luma Kwate bertepatan dengan pelaksanaan Persidangan Klasis ke-54 GPM Kairatu.
Gereja Luma Kwate, atau Rumah Perjanjian yang dibangun hampir 20 tahun ini, merupakan bentuk perjanjian iman umat dengan Tuhan, sekaligus tanda iman yang terus hidup untuk saling menghidupkan satu sama lain.
“Untuk itu, saya berharap persidangan klasis GPM Kairatu di saat ini hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh jemaat-jemaat sebagai forum gerejawi untuk mengevaluasi program kerja dan kegiatan tahun sebelumnya, serta menyusun program dan kegiatan ke depan,” ujar Gubernur. (S-20)
Tinggalkan Balasan