Gubernur: Negara Harus Masuk Kelola Gunung Botak

AMBON, Siwalimanews – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menegaskan, negara harus masuk untuk mengelola gunung botak di Kabupaten Buru.
Penegasan ini disampaikan gubernur kepada wartawan di Ambon, Rabu (12/3) merespon insiden longsor di Gunung Botak yang menyebabkan korban jiwa.
Gubernur mengaku, prihatin dengan jatuhnya korban dalam aktivitas penambangan di gunung botak beberapa waktu lalu.
Kejadian seperti ini tidak perlu terjadi jika kawasan penambangan di Gunung Botak dikelola secara baik dan bertanggung jawab.
Atas kejadian di Gunung Botak, gubernur memastikan pemerintah provinsi akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian ESDM dan Kementerian Investasi terkait pengelolaan tambang emas di Gunung Botak.
Baca Juga: Gubernur Harus Rombak Jajaran Direksi di 2 BUMD IniGubernur bilang, Gunung Botak tidak boleh dibiarkan seperti tidak bertuan, artinya aktivitas pertambangan tidak boleh seperti sekarang, dimana semua orang bebas datang dan melakukan penambangan ilegal disana.
“Yang terjadi hari ini adalah penambang yang korban dan setahu saya yang menjadi korban dalam aktivitas penambangan itu bukan baru sekarang saja, tapi dulu ada terjadi juga,” ucap gubernur.
Pemerintah kata gubernur, harus segera membenahi pengelolaan gunung botak sesuai aturan berlaku apalagi dengan hadirnya undang-undang Minerba yang baru, dimana pengelolaan pertambangan dapat dilakukan oleh koperasi, ormas dan sebagainya.
“Bagi saya sebagai gubernur yang paling penting semua sumber daya alam di Maluku ini dikelola sesuai aturan yang berlaku, tidak bisa secara ilegal atau tanpa aturan, makanya negara harus hadir disana,” tandas gubernur.
Terkait dengan ijin pertambangan, gubernur memastikan, semuanya menjadi kewenangan Kementerian ESDM untuk memberikan ijin dan gubernur hanya merekomendasikan.
Namun persoalan gunung botak telah disampaikan kepada Menteri Invetasi Bahlil Lahadalia agar negara segera turun.
“Kita sudah sampai kepada Menteri ESDM waktu retreat di Magelang saya minta pemerintah pusat segera turun tangan menangani kawasan gunung botak supaya manfaatnya bisa dirasakan oleh daerah, termasuk rakyat pemegang hak ulayat di sekitar dan masyarakat lokal,” jelasnya.
Gubernur mengaku, dengan pengelolaan yang baik, maka dampak lingkungan yang terjadi di gunung botak dapat tertangani dengan baik, sebab aktivitas pertambangan ilegal memiliki resiko terhadap pencemaran lingkungan yang tinggi.
“Kita tahu sudah banyak biota yang mati karena merkuri, arsenik dan sianida itu kan logam beracun yang sangat berbahaya untuk lingkungan. Kalau diatasi secara baik, maka dampak lingkungan dapat ditangani dengan baik,” tandas ujar gubernur.(S-20)
Tinggalkan Balasan