GERAKAN Pangan Murah (GPM) merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota Ambon yang terimplementasi dari program nasional yang digagas Badan Pangan Nasional.

GPM ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun konsumen, meningkatkan akses pasar bagi produsen pangan pokok, serta kemudahan akses bahan pangan bagi konsumen dengan harga wajar dan membangun jaringan distribusi pangan untuk memudahkan stabilisasi pasokan dan harga pangan.

Kegiatan GPM ini  melibatkan sejumlah distributor di Kota Ambon, sehingga terbangun sinergitas antara pemerintah dan juga stakeholder terkait lainnya.

Beberapa komoditas yang dijajakan dibawah harga pasaran dalam kegiatan ini diantaranya; Beras Premium, Rp 65.000/5 Kg; Beras SPHP Rp.61.000/5 Kg; Telur Ayam Rp 54.000/Rak; Minyak Goreng Rp.14.000/Botol; Bawang Merah Rp. 26.000/Kg; Bawang Putih Rp. 33.000/Kg; Cabai Rawit Rp 40.000/Kg; Cabai Keriting Rp. 35.000/Kg; Sayur Kangkung/Bayam/Sawi Rp. 5.000/Ikat; Sayur Hidroponik Rp.6000/ikat, Gula Rp.16.000/Kg, serta Ikan Rp. 15.000/tumpukan.

Baca Juga: Hindari Isu SARA Saat Kampanye

Tentunya melalui program ini, masyarakat Kota Ambon dapat memanfaatkan kesempatan ini, untuk berbelanja bahan pangan dengan harga yang murah.

Kegiatan Gerakan Pangan murah oleh pemerintah Kota Ambon ini selain menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan bagi masyarakat, juga sebagai upaya pengendalian inflasi di Kota Ambon dan menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Gerakan Pangan Murah ini dilaksanakan secara inklusif dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk swasta sebagai penyedia pangan.

Kota Ambon saat ini diperhadapkan dengan kenaikan harga pangan yang cukup signifikan. Salah satu penyebabnya adalah berkurangnya pasokan beras akibat mundurnya panen karena cuaca ekstrem, serta tantangan lainnya baik di tingkat lokal maupun nasional.

Pemerintah Kota Ambon tentunya berharap melalui program ini, inflasi di Kota Ambon yang pada bulan September 2024 tercatat sebesar 2,66% dapat terjaga.

Dalam pelaksanaanya, Pemerintah Kota Ambon bekerja sama dengan berbagai stlolder pangan dan pihak swasta seperti Perum Bulog, CV Berkat Abadi, PT Tri Samudra, PT MIDI Utama, Indo Marco, serta sejumlah UMKM pangan di Ambon. Kolaborasi ini diharapkan mampu menyediakan bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

Kegiatan GPM biasanya diadakan setiap hari Selasa di sekitar Pelabuhan Enrico Slamet Riyadi dan Pasar Pantai Mardika.

Sebelumnya Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, Senin (3/6) mengatakan secara year to year (yoy) membeberkan, inflasi Kota Ambon sebesar 4,61 persen. Tingkat inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 2,83 persen.

Dirincikan, lima komoditas pemicu inflasi yoy di Kota Ambon yakni beras dengan andil 1,02 persen, tarif angkutan udara 0,49 persen bahan bakar rumah tangga 0,29 persen, emas perhiasan 0,22 persen dan tomat 0,19 persen.

Olehnya melalui GPM ini dapat menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan bagi masyarakat juga sebagai upaya pengendalian inflasi di Kota Ambon dan menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang menantang. (*)