AMBON, Siwalimanews – Partai Gerindra memutuskan tidak mengusung kader internal, Mel­kianus Sairdekut di Pilkada Ka­bupaten Kepulauan Tanimbar.

Sebaliknya, Partai Gerindra justru memberikan rekomendasi kepada kader Partai Solidaritas Indonesia Ricky Jauwerissa untuk maju sebagai bakal calon bupati.

Kepastian diusungnya Jauwe­rissa di Pilkada Tanimbar diakui Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Maluku, Hendrik Lewerissa.

HL, Sapaan akrab Hendrik Lewe­rissa mengungkapkan alasan DPP Gerindra lebih merekomendasi Jauwerissa dibandingkan dengan kader internal.

Kata HL, DPP awalnya meminta Melkianus Sairdekut sebagai Calon Wakil Bupati KKT berpasangan dengan calon bupati dari PSI.

Baca Juga: Ririmasse Datangi Polresta Ambon, Saniri Pendukung Bodewin Dipolisikan

“Rekomendasi itu keputusan DPP karena DPP yang punya kewe­nangan terkait hal itu. Setahu saya, DPP meminta Pak Eky Sairdekut sebagai Calon Wakil Bupati KKT beroasangan dengan Calon Bupati dari PSI yang menang pemilu legislatif di KKT,” ungkap Lewerissa.

Gerindra kata Lewerissa tidak dapat mencalonkan pasangan calon sendiri, karena jumlah kursi Gerindra di DPRD Kabupateh Kepulauan Tanimbar hasil pemilu legislatif 2024 hanya 3 kursi.

Kondisi ini menyebabkan Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain salah satunya PSI, sebab di pilkada Tanimbar Partai Gerindra memper­siapkan kader sebagai calon wakil bupati.

Menurut HL, dalam semangat berkoalisi ada konsep mengambil dan memberi artinya tidak hanya ikut maunya Gerindra saja.

“Dalam hal ini, Pa Eky tidak mengikuti arahan pimpinan Partai Gerindra dan memilih maju sebagai calon bupati dengan rekomendasi partai lain. Pa Eky punya pertimbangan lain dan itu keputusan personalnya,” jelasnya.

Sebagai politisi yang dibentuk dan dibesarkan Partai Gerindra, lanjut HL, maka semua kader harus patuh dan loyal kepada keputusan partai dan harus belajar dari kerendahan hati ketua umum Prabowo Subianto.

“Kami belajar dari kerendahan hati Pak Prabowo yang meskipun bersaing dengan Pak Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019, namun merendahkan hati untuk menjadi Pembantu Presiden Jokowi sebagai Menteri, yang penting kan mengabdi untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara,” tandas HL sembari menambahkan, saatnya pasti ada dan akan indah pada waktunya tetapi tidak dapat dipaksakan mengikuti kemauan pribadi kader. (S-20)