AMBON, Siwalimanews – Desa Galal dan Hative Kecil, dipastkan bakal menerima sertifikat Tsunami Ready Community dari Unesco.

Untuk melengkapi dokumen penilain yang akan disampaikan ke Unesco itu, Pemkot Ambon bekerjasama dengan BMKG Stasiun Pattimura Ambon menggelar simulasi tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami di kedua desa tersebut, Rabu (12/6).

Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon Djufi Cipto Kuncoro mengaku, Tsunami Ready Community untuk Desa Galala dan Hative Kecil, sudah mendapatkan pengakuan secara nasional pada tahun 2023 lalu.

“Untuk kegiatan hari ini adalah verifikasi lapangan dari Unesco, yang mana Galala dan Hative Kecil akan menjadi daerah di Wilayah Timur Indonesia yang pertama kali akan mendapatkan sertifikat Tsunami Ready Community dari Unesco, ” ungkap Kuncoro.

Berdasarkan agenda yang ada kata Kuncoro, sertifikat Tsunami Ready Community nantinya akan diserahkan di Banda Aceh pada bulan Desember mendatang, tepatnya 20 tahun setelah gempa bumi dan tsunami melanda Aceh.

Baca Juga: Banjir Landa Huamual Aktivitas Warga Lumpuh

“Harapan kami, kegiatan hari ini bukan hanya sekedar seremonial semata, tetapi masyarakat Kota Ambon itu benar-benar siaga untuk menghadapi Bencana,” jelasnya.

Sementara itu verifikator perwakilan Unesco  Profesor Nanang menambahkan, proses verifikasi akan berlangsung selama beberapa hari dan setelah itu timnya akan menyerahkan hasil verifikasi ke UNESCO untuk disidang.

“Ini kita verifikasi berdasarkan dokumen, baik itu berupa simulasi yang digelar, maupun nanti kita lihat juga sarana prasarana antisipasi gempa,  misalnya rambu-rambu evakuasi dan setelah proses verifikasi kami akan serahkan ke UNESCO dan akan disidang untuk diputuskan, sehingga nanti sertifikatnya akan diserahkan di Aceh pada bulan Desember mendatang,” jelasnya

Ditempat yang sama, Penjabat Walikota Ambon, Dominggus Kaya memberikan apresiasi bagi masyarakat Desa Galala dan Hative Kecil lantaran peran serta dalam kegiatan simulasi ini. Hal itu menandakan, bahwa masyarakat di wilayah ini sudah paham akan situasi tanggap darurat dalam menghadapi bencana gempa maupun tsunami.

“Bersama tadi kita saksikan ramai-ramai masyarakat lari seperti sudah diatur gitu mereka punya bayangan seperti apa itu lari menyelamatkan diri.  itu tanda bahwa kesadaran mereka tentang bencana itu sudah ada, dan mereka sudah tahu harus bertindak apa dan hal itu menjadi titik kunci supaya kita meminimalisir adanya korban, apabila terjadi gempa bumi dan tsunami, ” ucap Walikota.

Kedepannya kata walikota, bukan hanya di Galala dan Hative Kecil, namun semua desa dan negeri lain juga mesti dilakukan pelatihan-pelatihan mengenai tsunami ready, sehingga masyarakat paham akan langkah-langkah yang mesti dilakukan.

Apalagi, letak geografis Kota Ambon yang merupakan daerah pesisir, sehingga patut diberikan pengetahuan dan himbauan bagi masyarakat.

“Yah kita juga tidak mau sampai ada terjadi gempa dan tsunami, tetapi paling tidak harus diberikan himbauan dan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat agar tetap waspada, sehingga paham akan apa yang harus dilakukan,” tandas walikota.(S-29)