NAMLEA, Siwalimanews – Bawaslu Kabupaten Buru dan Gakkumdu memeriksa Istri calon wakil bupati, Sahibanun Maricar Sahib alias Chi Non, serta Irawati Duwila terkait dugaan money politik saat kegiatan syukuran pelantikan anggota DPRD Buru, Bella Sohfie di kediaman Jikumerasa, 1 Oktober lalu.

Pantauan Siwalima  para terlapor diperiksa secara tertutup dari pagi hingga malam di

Kantor Gakumbu Jalan Pelabuhan Namlea, Rabu (9/10).

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Sengketa (PPS) Bawaslu Kabupaten Buru  Epsus Klion Tomhisa sempat keluar sebentar dari dalam ruangan kerja Gakkumdu kepada wartawan menjelaskan pemeriksaan terhadap para terlapor sedang berlangsung. Sedangkan pemeriksaan terhadap pelapor telah selesai dilakukan pada Selasa malam.

Saat ini lanjutnya, pihaknya sementara memeriksa seluruh terlapor, tanpa dirinci namanya.

Baca Juga: Kasus Kepsek Cabul di Aru Naik Lidik

Dari berbagai informasi yang diperoleh para terlapor yang diperiksa yaitu, istri cawabup Mandat yang sering dipanggil Chi Non, Irawati Duwila, sejumlah ASN yang melakukan foto bersama dengan mengangkat jari telunjuk nomor 1 (MANDAT) diantaranya, Jumiati, Nurbaya Umakaapa, Bidan Ros, Resti Kabau, Ema Hatala.

Ada dua nama pria lagi yang turut sebagai terlapor, Mustakim Hukul (pengusaha) dan Helmi Tiakoly (PNS).

Menariknya, turut disertakan sebagai terlapor, artis ibukota yang kini menjadi anggota DPRD Buru dari Partai Nasdem, Bella Sohfie Rigan Nasution, yang juga istri dari Cabup MANDAT, Muhammad Daniel Rigan (MDR).

Sedangkan advocaat Ahmad Belasa yang diperiksa pada Selasa malam dari pukul 20.13 WIT dan baru selesai pukul 02.40 , Rabu (9/10) dini hari.

Ahmad Belasa diperiksa oleh staf Bawaslu, Jainal Tuanakota dan didampingi penyidik pembantu dari Polres Buru, Oji.

Usai diperiksa, Ahmad Belasa mengaku, disodori 20 pertanyaan. Ia tidak mau menutupi hasil pemeriksaannya dan membuka saja ke publik.”Ini bukan kasus dibawa umur lalu kita mau menutup-nutupi keterangan,”ujar Ahmad.

Ahmad mengakui, sejumlah ASN menerima uang dan mengucapkan terima kasih dan foto bersama mengangkat jati telunjuk satu sebagai bentuk dukungan.

Berdasarkan fakta video yang berdurasi 17 detik itu, lanjutnya, pemberian yang tersebut untuk mengajak mereka bersama-sama memenangkan paslon nomor urut 1.

“Agar penyidik memeriksa terlapor untuk selanjutnya memeriksa para pelaku utama sumber pemberi uang, karena perkara ini yang mau dicari otak utamanya atau pelaku utama­nya,”tutur Ahmad .

Waktu diperiksa semalam, Ahmad sudah menyebutkan pelaku utama adalah orang yang disebutkan dalam video 17 detik itu.

Sampai berita ini dikirim, tidak nampak Bella Sohfie yang juga ikut sebagai terlapor tidak datangi Kantor Gakkumdu. Begitu juga dengan MDR, dan dr Harjo Udanto Abukasim juga tidak terlihat di sana.

Ada satu sumber di Bawaslu menyebut, kalau Paslon MANDAT dan Bella Sohfie juga dipanggil teta­pi tidak memenuhi panggilan. (S-15)