NAMLEA, Siwalimanews – Ketua Fraksi PPP di DPRD Kabupaten Buru Bambang Langlang Buana,  mencurigai proyek pembangunan bendungan Waeapo, sarat masalah, sehingga tidak rampung sesuai waktunya.

Kecurigaan itu disampaikan Bamang kepada wartawan di Namlea, Rabu (10/7) menegaskan, proyek yang dimulai akhir tahun 2027 lalu,  seharusnya selesai pada Maret 2023, sehingga patut diduga karena sarat masalah, maka proyek itu belum juga selesai sampai Juli tahun ini.

Bahkan patut diduga pula ini yang menjadi penyebab sebagian besar desa di tiga kecamatan terendam banjir yang sangat merugikan dan menyengsarakan rakyat.

“Untuk itu, KPK dan Kejagung harus memberikan atensi khusus pada proyek ini,” pinta Bambang.

Bambang yang kembali terpilih dalam pileg kemarin dan digadang-gadang bakal menjadi Ketua DPRD Buru ini, mengaku prihatin atas musibah banjir besar  yang telah terjadi dan menyebabkan ratusan rumah dan bangunan di tiga kecamatan terendam.

Baca Juga: Enam Jam 4 Pejabat Pemprov Diperiksa Terkait Kasus Covid

Sejak beberapa tahun lalu, Bambang telah memberikan peringatan kepada tiga perusahaan yang terlibat dalam proyek bendungan ini agar bekerja dengan lebih profesional dan tunduk pada semua peraturan yang berlaku, termasuk dalam hal pembayaran pajak.

Ia juga menyoroti kurangnya responsibilitas dan bantuan dari pihak  perusahaan kepada korban banjir. Namun ia juga bersyukur adanya bantuan yang diberikan oleh masyarakat, ormas, TNI dan Polri kepada korban banjir.

Selain disampaikan kepada wartawan Bambang juga memposting kicauannya di medi sosial facebook mliknya, bahkan menyertakan video saat rapat dengar pendapat lintas komisi di DPRD Buru dengan kontraltor proyel bendungan ini pada 10 Februari 2022 lalu.

“Menolak lupa, 10 Februari 2022 rapat dengar pendapat lintas komisi DPRD Buru bersama pihak balai dan tiga perusahaan yang menangani proyek strategis nasional bendungan ini dengan nilai kontrak diatas 2 Triliun,” tulis Bambang di akun faceboknya.(S-15)