AMBON, Siwalimanews – Fraksi Gerindra di DPRD Provinsi Maluku minta Balai Wilayah Sungai dan Dinas PUPR Maluku, untuk segera menurunkan tim, guna mengidentifikasi penyebab banjir yang semakin meresahkan warga di Kota Tepa, Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Pasalnya, dalam satu bulan terakhir, banjir telah terjadi sebanyak lima kali. Padahal sebelumnya tak pernah terjadi banjir di wilayah tersebut.

Permintaan itu disampaikan Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Maluku John Laipeny, kepada Siwalimanews, di Ambon, Rabu (26/3).

Menurutnya, banjir yang terjadi, diduga kuat mengarah pada aktivitas pembongkaran lahan baru di belakang pemukiman warga, yang dilakukan oleh salah satu pengusaha di kabupaten itu, dimana, Lahan tersebut kini menjadi jalur lalu lalang alat berat untuk keperluan proyek, ini yang diduga memicu perubahan aliran air hingga menyebabkan banjir.

Untuk itu, Ia minta kepada pihak BWS Maluku, untuk dapat memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini.

Baca Juga: BPLH Ambil Sempel Air Tercemar Rembesan Tangki Pertamina

“Harus ada langkah konkret yang diambil. Balai Sungai dan  Dinas Pekerjaan Umum Maluku kami minta supaya turun tangan, harus cepat meresponnya, sebab ini menyangkut keselamatan warga disana,” tandas Laipeny.

Walaupun saat ini tengah dilakukan efisiensi anggaran kata Laipeny, namun masalah bencana seperti ini harus menjadi prioritas, jangan sampai masyarakat menjadi korban akibat lambatnya tindakan yang diambil pemerintah.

“Jangan sampai masyarakat jadi korban hanya demi kepentingan segelintir orang. pemerintah juga tak boleh menutup mata. Upaya penanggulangan awal harus segera dilakukan sambil menunggu hasil identifikasi resmi dari BWS atau PU Maluku,” tegas Laipeny.

Sebagai putra asli Tepa dan sebagai wakil rakyat ia mengaku, punya kepedulian serta merasa terpanggil untuk bersuara, sebab dikuatirkan jika masalah ini dibiarkan, bukan hanya harta benda warga yang terdampak, tetapi nyawa pun bisa melayang.

“Saya  juga meminta Dinas Lingkungan Hidup serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku segera turun ke lapangan untuk meninjau kondisi terkini dan mengambil langkah pencegahan sebelum situasi semakin buruk,” pinta Laipeny.

Ia menegaskan, masyarakat Tepa juga merupakan bagian dari rakyat Maluku yang kini berharap agar suara mereka didengar.

“Bencana yang tiba-tiba hadir ini tak boleh dianggap remeh, dan solusi nyata harus segera diwujudkan sebelum dampaknya semakin meluas,” tegas Laipeny.(S-26)