AMBON, Siwalimanews – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Ambon, kembali sukses menggelar debat kedua calon Walikota Ambon-Wakil Walikota Ambon untuk Pemilihan tahun 2024.

Debat ini dihadiri keempat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Ambon. Yakni Paslon nomor urut 1 atas nama Agus Ririmasse-Muhammad Novan Liem, Paslon Nomor urut 2, Bodewin M Wattimena-Ely Toisutta, Paslon nomor urut 3, Muhammad Tady Salampessy-Emilyh Dominggus Luhukay dan Paslon nomor urut 4, Janjte Wenno-Syarif Bakri Asyathry.

Kehadiran masing-masing Paslon juga dihantar perwakilan pendukung dan pimpinan partai pengusung.

Debat dengan tema “Penguatan Ekonomi, Kesejahteraan Sosial, Daya Saing Daerah yang Inklusif dan Berkelanjutan” ini berlangsung di Gedung Islami Center, Selasa (5/11) ini juga menghadirkan para Panelis, yakni diantaranya Dr. Wahab Tuanaya (Akademisi Fisip Unpatti), Dr. Muhammad Jen Latuconsina (Akademisi Fisip Unpatti), Prof. Dr. Adonia I Laturette (Alademisi Fakultas Hukum Unpatti), Dr. Safrudin Bustam Layn (Akademisi Fisip Unpatti), Prof. Dr. Eka Dahlan Uar (Akademisi IAIN), Baretha M Titioka (Akademisi/Direktur Eksekutif Institute For Defelopment Of Economic & Public, Dr. (Cand) Al Wahid Muhammad (konsultan hukum pengadaan/pengacara pengadaan/cplc,l.

Proses debat berlangsung dengan beberapa segmen, mulai dari penyamapaian visi-misi dan program kerja, tanya-jawab, tanya jawab dan sanggahan dan closing statemen.

Baca Juga: ASN tak Netral, Bawaslu Diingatkan Responsif

Seperti yang disampaikan Paslon nomor 4 Jantje Wenno, bahwa Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Ambon masih tersisah 21 hari lagi. 4 menit dibilik suara akan menentukan nasib Kota Ambon untuk 5 tahun yang akan datang.

“Kami, pasangan nomor urut 4, kami telah melaksanakan kampanye dihampir semua desa dan kelurahan, kalau ditambah lagi dengan pertemuan-pertemuan terbatas lainnya, maka seluruh desa kelurahan telah kami kunjungi, dan ada banyak persoalan yang kami temui yang disampaikan oleh masyarakat di kota ini,”ujar Wenno.

Dikatakan, bahwa ada banyak persoalan yang ditemui dimasyarakat yang diperoleh saat pelaksanaan tahapan kampanye, mulai dari aspek tata kelola pemerintahan, tata kelola keuangan, belum lagi ada masalah lain, seperti masalah kebersihan, masalah pasar,  transportasi, dimana saat ini ada persoalan terkait transportasi online dan transportasi konvensional, serta masalah lain dimana hadirnya gerai-gerai seperti Indomaret dan alfamidi, yang mana suka atau tidak suka, gerai ini telah membunuh banyak pengusaha kecil yang ada dimasyarakat.

“Meski banyak meresap tenaga lerja, tapi itu tidak sebanding dengan dia juga membunuh banyak oengusaha kecil yang ada di pondok dan desa-desa. Belum lagi soal masih ada desa negeri yang hingga kini masih dipimpin oleh Pejabat. Dari segi tata kelola keuangan, masih juga masih kita temui disclaimer. Ini yang akan diperbaiki,”tandasnya. (S-25)