PIRU, Siwalimanews – Penjabat Bupati Seram Bagian Barat Jais Ely memberikan warning kepada seluruh bawahannya untuk berhati-hati dalam pengadaan tanah untuk pembangunan.

Seiring dengan berjalannya waktu, cara pandang masyarakat terhadap tanah mulai berubah, yang mana saat ini tanah sudah menjadi kebutuhan primer.

Mengingat pentingnya tanah dalam kehidupan manusia, maka kepemilikan akan hak atas tanah merupakan hal yang sangat penting. Olehnya itu tanah tersebut harus berstatus sebagai hak milik.

“Dalam rangka mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera, maka tugas kita sebagai pemerintah daerah perlu melakukan melakukan pembangunan demi kepentingan umum dan untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kita perlukan pengadaan tanah.

“Dalam pengadaan tanah untuk pembangunan harus memberi ganti rugi yang layak dan adil kepada pihak-pihak yang berhak,” tegas Ely saat memberikan sambutan saat sosialisasi pengadaan tanah di  aula salah satu hotel di Kota Piru, Rabu (13/11).

Baca Juga: Walikota Himbau Warga Berbelanja di Gedung Baru Pasar Mardika

Ia menyebut apabila timbul sengketa antara pemerintah dan masyarakat itu dapat menghambat pembangunan.

Padahal meningkatkan infrastruktur baik sarana dan prasarana di daerah ini sangat dibutuhkan masyarakat.

“Saya berharap dengan sosialisasi ini semoga tanah-tanah untuk pembangunan infrastruktur dan kepentingan umum di Kota Piru tidak ada lagi permasalahan,” ingatnya.

Untuk selaku pemerintah daerah, pihaknya juga telah akan kerjasama Kantor Badan Pertanahan Nasional untuk menyelesaikan persoalan sengketa  tanah yang masih bermasalah.

“Saya harap seluruh kepala OPD untuk mewujudkan mekanisme pembangunan yang baik dan benar, sehingga pada waktu dilakukan pengadaan secara tertib, taat sesuai peraturan perundang-undangan, tandasnya.

Dijelaskan, seiring dengan berjalannya waktu cara pandang masyarakat terhadap tanah mulai berubah, yang mana saat ini tanah menjadi kebutuhan primer.

“Dahulu tanah hanya dinilai sebagai penunjang aktivitas pertanian masyarakat, namun dapat dilihat dengan cara pandang strategis dan pemikiran jangka panjang yakni sebagai aset penting dalam masa depan manusia,” tambahnya. (S-18)