DOBO, Siwalimanews – Durjela, Kecamatan Pulau- pulau Aru ditetapkan sebagai Desa Statistik oleh Pemerintah Kabu­paten Kepulauan Aru.

Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey dalam sambutan ketika membuka sosialisasi desa Statistik, Senin (9/9) mengatakan program ini dirancang dengan tujuan memperkuat kapasitas desa-desa di Indonesia termasuk di Kabupaten Aru dalam pengelolaan data statistik.

“Data merupakan elemen fundamental dalam pengambilan kepu­tusan yang tepat dan perencanaan pembangunan yang efektif dan tanpa data yang valid, pemba­ngunan yang dilakukan tidak akan terarah dengan baik,” ujar Muin.

Kabupaten Aru, lanjutnya merupakan wilayah kepulauan yang memiliki keunikan tersendiri, terdiri dari ratusan pulau besar dan kecil, kondisi geografis yang menantang sering kali menjadi salah satu kendala dalam upaya pembangunan, baik dari segi infrastruktur, pen­didikan, kesehatan, hingga ekonomi.

“Namun, kita semua percaya bahwa di balik tantangan-tantangan tersebut, Kepulauan Aru memiliki potensi besar yang bisa diopti­malkan, khususnya dalam sektor perikanan, pertanian dan berbagai kekayaan alam lainnya,” terangnya.

Baca Juga: Gandeng Pemda, BPJS Optimalkan Pelayanan

Dikatakan, dalam beberapa tahun terakhir, pemda telah berupaya mendorong pembangunan di Kepulauan Aru. Namun  keterse­diaan dan kualitas data yang baik menjadi salah satu kunci utama untuk mencapai pembangunan yang lebih tepat sasaran.

“Program ini hadir untuk membekali desa-desa kita dengan kemampuan untuk mengumpulkan, mengolah serta memanfaatkan data secara efektif,” ujarnya.

Program ini juga, kata Muin merupakan bagian dari pembinaan statistik sektoral,yang berfokus pada penguatan tata kelola data di tingkat desa.

Mengingat pentingnya statistik dalam setiap sektor pembangunan, dari kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi, peran desa dalam menyediakan data yang akurat menjadi sangat krusial.

“Dengan adanya program ini diharapkan setiap desa mampu meng­hasilkan data yang berkualitas, se­hingga dapat mendukung pembangu­nan yang berkelanjutan dan berkea­dilan di Kepulauan Aru,” tandasnya.

Dirinya juga mengakui, banyak desa yang masih menghadapi tantangan dalam hal pengumpulan data yang valid, terutama karena kendala geografis, aksesibilitas, serta keterbatasan sumber daya manusia.

Olehnya, kegiatan pembinaan seperti ini sangat penting untuk membekali desa-desa kita dengan kemampuan dan pengetahuan yang lebih baik tentang bagaimana cara mendapatkan, mengolah, dan memanfaatkan data secara optimal,” tutupnya. (S-11)