AMBON, Siwalimanews – Dua proyek air bersih milik Dinas PU Maluku bernilai jumbo tahun 2021 di lokasi Alinong, Dusun Siwang, Gunung Nona mubasir dan sampai saat ini tidak dinikmati masyarakat.

Proyek air bersih yang pertama bersumber dari APBD Tahun 2021 sebesar Rp1.200.000.000 di Lokasi Alinong Dusun Siwang.

Selanjutnya pada lokasi yang sama dibangun proyek air bersih bernilai Rp4.974.000.000 tahun 2021 bersumber dari Dana Pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur.

Proyek air bersih gagal total ini dikeluhkan warga peduli proyek pemerintah melalui surat terbuka yang disampaikan kepada Kepala Dinas PU Maluku tembusannya disampaikan kepada, Presiden RI, Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, KPK, BPK, Kejaksaan Tinggi Maluku, Kepolisian Daerah Maluku, DPRD Maluku, dan Kejaksaan Negeri Ambon.

Dalam surat terbuka yang diterima Siwalima, Minggu (29/12)  warga peduli proyek pemerintah yang bermukim di Gunung Nona ini mengungkapkan, sejak Indonesia merdeka hingga kini, warga tidak pernah menikmati yang namanya air bersih bantuan dari Pemerintah Daerah.

Baca Juga: Waipirit-Hatusua Kondusif, Kapolres: Jangan Terprovokasi

“Pemerintah daerah tahu bahwa kawasan Gunung Nona adalah kawasan yang susah akan air bersih, namun seolah-olah Pemerintah Daerah menutup mata terhadap kami,” ujar warga.

Katanya, kawasan tersebut umumnya adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah yang diperkirkan sekitar 75% dan sisanya adalah Pegawai Negeri maupun swasta serta pensiunan.

Memiliki tingkat ekonomi seperti demikian, tentunya warga sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah Daerah terlebih khusus bantuan akan air bersih, mengingat untuk mendapatkan air bersih, mereka harus mengeluarkan dana minimal Rp 200.000 untuk membeli air bersih hanya satu mobil tanki. yang penggunaannya hanya seminggu sehingga untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih dalam sebulan, mereka harus mengelurkan dana Rp 600.000 hingga Rp1.000.000 tiap bulan hanya untuk mendapatkan air bersih.

Belum lagi listrik, biaya anak sekolah, makan dan minum tiap hari dan lain-lain. Hal ini tentu sangat memprihtinkan.

Kata warga, kedua proyek dengan dana jumbo tersebut hingga kini tidak satupun dinikmati oleh masyarakat.

“Perlu digaris bawahi juga bahwa kedua proyek dengan dana jumbo tersebut berada pada satu lokasi yang sama yakni lokasi Alinong Dusun Siwang. Hal ini yang membuat kami warga masyarakat yang berpendidikan rendah ini bertanya-tanya, Pemerintah kerja apa saja? Pemerintah tahu kerja atau tidak? Ataukah ada persaingan antar proyek pekerjaan dengan dana yang berasal dari APBD dan proyek pekerjaan yang dananya berasal dari dana SMI?,” tanya warga

Pantas sudah tiga tahun kerja, masyarakat tidak menikmati air setetepun alias Proyek Gagal Total.

Hemat kami, jika sudah ada satu program di satu lokasi, program yang sama harus dialihkan ke lokasi lain karena tentu masyarakan dilokasi lain juga sangat mem­butuhkan,” ujar warga.

Alhasil warga peduli ini menyampaikan surat terbuka yang ditujukan kepada Kadis PU Maluku, Ismail Usemahu dan meminta agar kadis bisa meninjau kembali dua mega proyek yang merugikan negara Rp6 miliar lebih itu.

“Kemudian kami menghimbau kepada pihak terkait agar segera mengusut tuntas proyek gagal tersebut karena sejak tahun 2021 hingga kini kontraktor hanya menanam pipa kosong yang mengakibatkan pekarangan rumah serta jalanan kami rusak,” kesal mereka.

Sementara itu, PU Maluku, Ismail Usemahu yang dikonfirmasi Siwalima melalui sambungan selulernya namun tidak bisa dihubungi. (S-05)