Dua Kelompok Pemuda di Poka Perang Batu
AMBON, Siwalimanews – Dua kelompok pemuda terlibat aksi saling serang menggunakan batu. Bentrokan tersebut terjadi di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kamis (19/12) sore.
Kasi Humas Polresta Ambon, Ipda Jane Luhukay kepada wartawan di Ambon, Kamis (19/12) menjelaskan, pemicu bentrok diketahui berawal dari penganiayaan AP yang merupakan salah satu mahasiswa Unpatti pada Rabu (18/12) sekitar pukul 17.00 WIT. Saat itu korban mengkonsumsi miras di lokasi tambak Unpatti dengan mahasiswa lain.
Setelah miras yang dikonsumsi habis, salah satu mahasiswa memberikan uang sebesar Rp50 ribu untuk kembali membeli miras. Hanya saja terjadi cekcok lantaran miras yang dibeli tidak sesuai dengan jumlah uang yang diberikan .
“Dari persoalan tersebut terjadi cek-cok mulut, dan adanya perkataan korban yang menyinggung salah satu mahasiswa hingga saling pukul antara keduanya yang membuat korban melarikan diri menuju arah Pujasera Unpatti, “ jelas Luhukay.
Setelah berhasil menyelamatkan diri dari perkelahian, muncul sekelompok mahasiswa yang tidak dikenal korban melakukan pengeroyokan pengeroyokan terhadap korban dan rekannya yang berusaha menolong.
Baca Juga: Banjir Rob Hantam Sejumlah Rumah di Aru“Sempat ada konsentrasi massa dari kubu korban untuk mencari para pelaku pengeroyokan, namun para pelaku sudah melarikan diri, “ jelasnya.
Dari penganiayaan tersebut, pihak korban tidak terima sehingga terjadi konsentrasi massa di kawasan Poka yang terbagi menjadi dua kelompok.
Dari konsentrasi tersebut berujung aksi saling lempar menggunakan batu hingga kejar kejarnya dengan sajam.
Bentrokan juga sempat menyebabkan kemacetan panjang serta membuat panik warga sekitar.
Tak lama bentrokan 30 personil kepolisian yang melibatkan Polresta Ambon dan Polsek Teluk Ambon, yang di pimpin Kabag Ops Kompol Titus turun ke lokasi bentrok dan berupaya membubarkan massa kedua kelompok.
Tak lama berselang emosi kedua kelompok massa berhasil diredam dan dibubarkan, sehingga kondisi kamtibmas di lokasi kejadian berangsur kondusif.
“Situasi sudah aman dan kondusif, massa juga sudah membubarkan diri, dan polisi masih berjaga disana untuk antisipasi” kata Luhukay.
Menurutnya, terkait pemicu bentrok pihak kepolisian telah mengambil langkah dengan mengambil keterangan korban, melakukan visum dan mengamankan terduga pelaku.
“Untuk korban sudah dimintai keterangan dan sudah dilakukan visum. Sementara untuk satu terduga pelaku sudah diamankan Polsek Teluk Ambon, untuk kemudian dilakukan pengembangan “ pungkasnya.
Luhukay mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi serta bersama menjaga situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat tetap aman dan kondusif.
“Serahkan penegakan hukum ke pihak kepolisian jangan terprovokasi dan mengiring seakan ini konflik antar suka, ini murni pidana penganiayaan yang terjadi antar sesama mahasiswa tidak ada kaitannya dengan suku, atau kelompok tertentu, mari kita jaga situasi kamtibmas menjelang natal dan tahun baru Aman dan kondusif, “imbaunya.
Terancam di DO
Unpatti Ambon menyatakan komitmennya untuk menangani insiden yang melibatkan dua mahasiswanya, yakni mahasiswa FISIP Inisial P dan M yang terlibat dalam konflik fisik setelah mengonsumsi minuman keras.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pattimura, Nur Aida Kubangun dalam keterangan Persnya di Gedung Rektorat Unpatti, Kamis (19/12) mengatakan, insiden ini berawal dari persoalan pribadi yang kemudian berkembang menjadi keributan yang melibatkan sejumlah mahasiswa lainnya.
Dia menuturkan, insiden bermula saat kedua mahasiswa itu terlibat adu fisik dalam kondisi mabuk.
Yang kemudian mengakibatkan P terluka dan sempat dibawa ke Puskesmas Poka, namun kemudian dibawa kembali ke Puskesmas di Hitu.
“Peristiwa itu, pihak kampus segera berkoordinasi dengan pihak Polsek untuk menangani situasi. Namun suasana memanas ketika ada sekelompok mahasiswa masuk dengan membawa benda tajam. Dan itu sudah berhasil dilerai,”ujarnya.
Hingga kemudian hari ini, langkah mediasi dilakukan dan ada kesepakatan bahwa akan diselesaikan secara kekeluargaan. Namun proses hukum tetap berjalan karena kedua mahasiswa tersebut saling lapor ke pihak kepolisian.
Dia mengaku, bahwa beberapa kejadian serupa yang melibatkan mahasiswa sebelumnya juga dipicu oleh konsumsi alkohol. Sebagai langkah antisipasi, satuan keamanan kampus secara rutin melakukan patroli dan pengawasan di lokasi-lokasi yang kerap menjadi tempat berkumpul mahasiswa.
Dia menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk menjauhi minuman keras dan fokus pada pendidikan demi masa depan mereka. “Kejadian ini menunjukkan bahwa pengaruh alkohol dapat memicu tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Pihaknya juga berharap agar mahasiswa lebih fokus pada pendidikan dan menjauhi aktivitas yang merugikan diri sendiri. (S-10/S-25)
Tinggalkan Balasan