BEKASI, Siwalimanews – Dalam rangka memboboti Ranperda tentang Rencana Induk Pembangunan Kapariwisataan di Kota Ambon tahun 2022-2026, maka Pansus I DPRD Kota Ambon melakukan studi banding ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Rabu (14/8).

Pansus I yang dipimpin Jhon Wattimena diterima Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi Krisman Irwandi didampingi dua stafnya di aula pertemuan lantai VI di dinas tersebut.

Dalam pertemuan itu Wattimena menjelaskan, tujuan dari kedtangan mereka untuk melengkapi draf ranperda dimaksud.

“Kita memilih Kota Bekasi dengan berbagai strategi pembangunan dan pengembangan pariwisata dan kebudayaannya yang maju dan dapat dijadikan referensi untuk melengkapi draf Perda tentang Pariwisata di Kota Ambon,’ ucap Wattimena.

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi Krisman Irwandi mengaku, pada dasarnya Dinas Pariwisata Kota Bekasi tidak membutuhkan banyak strategi dalam hal pengembangan pariwisata.

Baca Juga: Sukseskan Pilkada, Kodam Pattimura Kerahkan 2.562 Personel

Hanya saja, bekasi lebih diuntungkan karena berbatasan dengan DKI, sehingga lebih banyak kunjungan atau arus datang yang berasal dari Jakarta.

“Luas wilayah kita kecil, hanya 210 Km² dengan 12 kecamatan, dan itu semua sudah setel. Kita tidak punya objek wisata murni, kita hanya manfaatkan sarana prasarana yang ada, seperti ada danau-danau buatan yang itu dijadikan tempat duduk/santai, disamping kita punya mall, hotel, yang itu tentu akan menambah PAD kita. Jadi kita tidak terlalu banyak strategi sebenarnya,” tuturnya.

Di Bekasi menurutnya, juga memanfaatkan perkumpulan komunitas-komunitas, misalnya di satu lokasi terdapat orang Bali, disitu kemudian didesaian, dibuat ornamen, seperti nuansa Bali, sehingga itu banyak dikunjungi.

Selain itu, dalam rangka peningkatan PAD pada Dinas Pariwisata, pihaknya juga melakukan pengawasan melalui monitor langsung yang berkaitan dengan kunjungan orang di tempat-tempat usaha, seperti restorant dan tempat lainnya.

“Kita juga laksanakan bimtek bagi pengusaha apa saja yang berkaitan dengan usaha mereka. Jadi ada fitback pemerintah dengan pengusaha, sehingga dari itu, kontribusi kita itu sudah miliaran. Ditambah kita juga bangkitkan perekonomian masyarakat dengan pengembangan UMKM, karena di Bekasi ini hanya 1 desa yang ditetapkan sebagai Desa Wisata, sebab bekasi tidak punya spot khusus wisata industri,’ jelasnya.(S-25)