Disperindag Harus Awasi Gula di Pasaran
AMBON, Siwalimanews – asokan gula pasir sebentar lagi masuk Ambon, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) diminta untuk awasi pasaran. Hal itu mengantisipasi penimbunan dan kenaikan harga secara sepihak oleh pedagang pasca stok gula kosong di Bulog.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias kepada Siwalima mengatakan, Disperindag harus mengawasi keberadaan gula saat ini di pasar. Pasalnya, kekosongan stok di Bulog ditakutkan menjadi alasan gula langka dan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab menimbun sehingga harga melambung.
“Yah, kita minta Disperindag Maluku untuk sering-sering mengawasi di pasaran, misalnya stok dan juga harganya, agar masyarakat tidak mengalami kekurangan gula,” kata Yeremias Rabu (11/3).
Menurut politikus Partai Golkar ini, Komisi III sudah berkoordinasi dengan Disperindag dan turun langsung ke pasar guna melihat secara langsung keberadaan gula di pasaran. “Kita kemarin sudah lihat kemana-mana kok, Kadis Indag juga sudah kasih keterangan soal itu, kita harus jaga pasokan, cuman yang masalah hanya diharga,” ungkapnya.
Dikatakan, gula pasir menjadi masalah nasional, olehnya pemerintah pusat sudah ambil langkah untuk impor bahan baku, karena itu masyarakat tidak perlu risau. Menyangkut harga yang melambung tinggi di pasaran bahkan tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET), Komisi III berharap Disperindag dapat mengawasinya secara ketat atau bila perlu melakukan operasi pasar guna menghindari penimbunan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Baca Juga: Warga Luhu Temukan Ikan RaksasaMonitor Pasar
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy tidak tinggal diam menyikapi harga gula yang melambung tinggi pasca stok di Bulog kosong. Louhenapessy instruksikan Disperindag Kota Ambon untuk segera monitor pasar mengantisipasi kelangkaan dan penimbunan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Saya sudah instruksikan Disperindag Kota Ambon monitor pasar. Terjadi kelangkaan gula juga akibat gejala sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat. Gejalah sosial yang terjadi itu akibat informasi atau berita-berita hoax,” jelas Louhenapessy.
Ia menegaskan, pelaku ekonomi seperti pemilik toko, swalayan dan supermarket untuk tidak menimbun gula. “Jangan sampai orang simpan gula supaya mau spekulasi kasih naik harga akibat dari dampak ini. Saya tegaskan jangan sampai itu terjadi, sebab kedapatan kita proses hukum. Dipserindag harus segera awasi,” tegasnya.
250 Ton Masuk Ambon
Seperti diberitakan, sebanyak 250 ton gula pasir dalam waktu dekat segera masuk ke Maluku. Ratusan ton gula itu untuk mengatasi kekosongan gula pasir di Bulog. Meski demikian, sampai sekarang tidak ada kelangkaan gula pasir, yang ada hanya harga melonjak tinggi.
“Terjadi kenaikan gula pasir karena stok di pasar terbatas. Kita pastikan dalam waktu dekat kapal yang memuat gula milik Perum Divre Bulog akan masuk ke Ambon guna menutupi kekurangan stok sampai dengan lebaran nanti,” kata Sekda Maluku, Kasrul Selang dalam keterangannya kepada wartawan di ruang rapat lantai II Kantor Gubernur Maluku, Selasa (10/3).
Sekda didampinggi Kepala Bidang Pengadaan Operasional Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Maluku, Hamdani Malawat, Kepala Perwakilan BI Maluku, Noviarsano Manullang dan Plt Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Maluku, Polly Jamlean.
Ia mengaku, dari hasil pertemuan dengan Perum Bulog Divisi Regional Maluku dalam waktu dekat stok gula pasir di Maluku akan bertambah dengan masuknya gula pasir dari sentra produksi.
“Jumlahnya 250 ton segera masuk dan pasti terjadi penurunan harga,” ujarnya. Sementara itu, Plt Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Maluku, Polly Jamlean mengaku hasil pemantauan tim Satgas Pangan dan Disperindag Maluku harga gula pasir di pasar tradisional di Kota Ambon berkisar Rp18.000 sampai Rp 19.000.
“Hasil pantauan kita harga gula pasir di pasar tradisional di Kota Ambon berkisar Rp18.000 sampai Rp 19.000,” ujar Jamlean.
Ditanya bagaimana dengan standar harga yang ditetapkan pemerintah pusat sesuai harga eceran tertinggi bagi gula pasir sebesar Rp.12.500, Jamlean mengaku sulit membendung kenaikan harga.
Betul ada HET yang ditetapkan pemerintah secara nasional, tapi karena stok secara nasional berkurang dan sulit kita bendung kenaikan harga, karena harga disentra produksi pun naik sehingga mempengaruhi harga di pasar,” jelas Jamlean.
Langkah yang sudah diambil adalah melakukan operasi pasar untuk menekan terjadi tindakan penimbunan gula pasir di pasar.
Operasi pasar menurutnya terus dilakukan oleh tim satgas pangan bersama dengan pemerintah daerah. “Stok gula di pasar terbatas sehingga sulit membendung kenaikan harga, tegasnya.(Mg-4/Mg-6)
Tinggalkan Balasan