PIRU,  Siwalimanews – Dinas Pariwisata Kabupaten Seram Bagian Barat terus meningkatkan sumber daya manusia di daerah tersebut, khususnya para pelaku ekonomi kreatif.

Peningkatan kapasitas ekonomi kreatif tingkat dasar ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kepada masyarakat yang memiliki ekonomi kreatif dari dua sub sektor yakni, kuliner dan kriya (ukiran) yang tersebar pada desa-desa di 11 kecamatan.

“Pelatihan ini dalam upaya mendukung pengembangan sektor ekonomi kreatif dan inovatif di wilayah SBB,” ungkap Kadis Pariwisata J M Soukotta saat membuka pelatihan peningkatan kapasitas SDM ekonomi kreatif, yang berlangsung aula Mentari Piru, Kamis (14/9).

Kegiatan ini kata Soukotta, bertujuan sebagai wahana peningkatan kapasitas SDM pariwisata di bidang ekonomi kreatif khususnya, sub sektor kuliner dan kriya yang unggul dan bersaing, guna kemajuan sektor pariwisata di SBB.

Pelatihan ini juga untuk meningkatkan kualitas SDM ekonomi kreatif dan mendorong pertumbuhan industri kreatif di SBB. Hal ini tentunya memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha ekonomi kreatif untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dengan bidangnya.

Baca Juga: Pemkab MBD Identifikasi Anak Beresiko Stunting

“Dengan peningkatan SDM yang kompeten, diharapkan akan muncul lebih banyak wirausaha ekonomi kreatif yang berinovasi dan berdaya saing tinggi,” tutur Soukotta.

Salah satu fokus utama pelatihan ini kata Soukotta adalah, mengenai aspek desain, produksi, dan pemasaran dalam industri ekonomi kreatif yang menampilkan kearifan lokal di Bumi Saka Mese Nusa khususnya yang ada di desa-desa.

Untuk itu diharapkan,  dengan pelatihan ini para peserta diberikan pemahaman mendalam dan dapat belajar langsung dari narusumber yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan.

“Saya berharap pula bahwa melalui pelatihan ini, para pelaku usaha ekonomi kreatif akan memiliki keterampilan yang lebih baik dalam mengembangkan bisnis mereka. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, diharapkan juga produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha dapat bersaing secara global dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang menampilkan kearifan lokal,” harap Soukotta.(S-18)