Dishub Ungkap Penyebab Kecelakaan Speed Boat di SBB
ini Penyebab, tenggelamnya speed dua nona di sbb
AMBON, Siwalimanews – Penyebab kecelakaan speed boat dua nona yang menewaskan delapan orang penumpang di perairan Kabupaten Seram Bagian Barat itu, mendapat titik terang.
Dinas Perhubungan Provinsi Maluku mengungkapkan, terdapat dua penyebab speed boat yang mengangkut 28 penumpang tersebut mengalami kecelakaan.
Penyebab kecelakaan ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku Muhamad Malawat kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Senin (6/1).
Menurutnya dari segi kepelabuhan, infomasi yang kami terima dari UPP Hatu-Piru ternyata speed boat ini keluar dari Pelabuhan Manipa tanpa ijin berlayar dari wilker Manipa.
Sedangkan terkait dengan lingkungan maritime, dimana pada saat melintasi perairan yang tidak jauh dari bibir pantai, speedboat ini menabrak kayu yang tidak kelihatan di air
Baca Juga: Kodam Pattimura Salurkan Makanan Bergizi ke Sejumlah Sekolah“Jadi kayu itu dalam laporan menyebutkan, speed boat menabrak kayu yang tidak kelihatan diatasnya itu yang menyebabkan terbalik dan speed boat itu dari Wilker Manipa hasil koordinasi dengan UPP Hati-Piru yang memiliki Wilker di Manipa tanpa ijin,” ungkap Malawat.
Pasca kejadian ini, Malawat meminta kepada seluruh operator kapal agar dapat memperhatikan ketentuan terkait keselamatan dan keamanan berlayar.
Pasalnya jika tidak mematuhi ketentuan pelayaran, maka kejadian seperti ini dapat berpotensi terjadi.
“Operator kapal harus senantiasa memperhatikan ketentuan keselamatan dan keamanan pelayaran dan kepada para pengguna untuk menyiapkan diri ketika melakukan perjalanan,” pinta Malawat.
Ditanya terkait tata kelola transportasi laut di Maluku, Malawat menjelaskan, UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemda telah membagi habis kewenangan pemerintah.
Pembagian urusan pemerintah berdasarkan UU tersebut, disebutkan bahwa penyelenggaraan keselamatan dan keamanan pelayaran menjadi urusan pemerintah pusat.
Untuk diketahui, speed boat berpenumpang 28 orang, tenggelam di perairan Tanjung Samala, Pulau Kelang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Jumat (3/1). Dari 28 penumpang, 8 diantaranya dikabarkan meninggal dunia.(S-20)
Tinggalkan Balasan