AMBON, Siwalimanews – DPRD Maluku mendorong percepatan produksi gas Blok Masela demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Dorongan ini disampaikan anggota Komisi III DPRD Ma­luku,  Rovik Akbar Afifuddin.

Rovik meminta keseriusan Inpex, operator ladang gas Blok Masela agar segera berpro­duksi. Pasalnya Puluhan tahun sudah sejak mendapatkan perse­tu­juan plan of development (PoD) dari pemerintah, Inpex, belum lagi berproduksi hingga saat ini.

Terkait hal tersebut, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengan­cam akan mencabut izin perusa­haan asal Jepang tersebut.

“Kalau Inpex tidak mau segera produksi, pak Menteri Bahlil Laha­dalia mau cabut izin. Saya kira itu juga sebuah dorongan yang baik buat Inpex agar serius. Apa yang disampaikan pak Bahlil itu kan sebagai upaya untuk memper­cepat proses produksi di Blok Ma­sela,” ungkap Rovik kepada warta­wan  di ruang Komisi III Kantor DPRD Maluku, Karang Panjang, Kota Ambon, Senin (24/2).

Baca Juga: Rumah Jabatan Gubernur & Wagub Segera Tuntas

Kata Rofik, tak hanya pemerintah, DPRD Maluku juga mendorong agar Inpex serius dalam pengelolaan blok gas abadi di kabupaten Kepulauan Tanimbar ini.

“Oleh karena itu kami juga meminta keseriusan yang sama atau komitmen Inpex agar Blok Masela bisa segera diproduksi,” pinta Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Maluku ini.

Di sisi lain, mengenai pengelolaan PI 10%, DPRD juga akan mengkonfirmasikan dengan PT. Maluku Energi Abadi (MEA), sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Nanti kita akan coba konfirmasi dengan MEA. MEA kan selama ini yang masih berproses, kita akan tanyakan terkait progres pengelolaan blok masela,” jelasnya.

Rovik menambahkan, dengan beroperasinya Blok Masela ke depan perusahaan-perusahaan daerah akan memiliki peran yang sangat strategis untuk sama-sama membangun Maluku. (S-26)