Dewan Koordinasi ASDP Minta Tambah Armada
AMBON, Siwalimanews – DPRD Maluku telah berkoordinasi dengan PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Ambon untuk menambah armada menjelang perayaan natal dan tahun baru.
Terjadinya penumpukan penumpang di pelabuhan Hunimua, Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng dan Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat menuntut DPRD untuk melakukan koordinasi dengan ASDP menambah armada.
Penambahan armada menjelang perayaan natal dan tahun baru sekaligus menjawab keluhan masyarakat akibat terbatasnya KMP Ferry melayani rute pelabuhan Hunimua-Waipirit.
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku, Richard Rahakbauw kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Selasa (17/12).
“Kami terus koordinasi dengan ASDP dan sudah dipastikan untuk armada penyeberangan Pelabuhan Hunimua-Waipirit dengan melakukan kegiatan rampcheck dan ada penambahan,” ujar Richard
Baca Juga: Temui Kapolda, Kepala BNN Bahas Strategi Pemberantasan NarkotikaRichard menegaskan pelabuhan Hunimua-Waipirit setiap tahun menjadi perhatian serius Komisi III DPRD Maluku, sebab selalu terjadi lonjakan penumpang saat liburan Natal dan akhir tahun.
Karena itu, dalam menyambut liburan natal dan tahun baru tersebut ASDP sebagai operator harus menyiapkan armada tambahan guna mengangkut penumpang.
“Hasil koordinasi saat ini kondisi pelabuhan Hunimua-Waipirit mulai ada penumpukan penumpang dan atau ada penambahan,” tegasnya.
Warga Keluhkan
Sejumlah warga keluhkan minimnya transportasi pelayaran Fery Hunimua-Waipirit menyebabkan, terjadinya penumpukan penumpang antrian panjang di Liang maupun di Waipirit.
Warga yang menggunakan ken-daraan roda dua maupun roda em-pat harus menunggu berjam-jam.
Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mendekati perayaan hari keagamaan natal dan tahun baru, ada penambahan KMP Ferry, namun kali ini di tahun 2024 tidak ada penambahan KMP Ferry. Bahkan disayangkan tiga ferry tidak beroperasi
“Kami mau ke Seram berjam-jam kami harus antrian, padahal mestinya mendekati natal dan tahun baru sudah ada antisipasi dari pemda atau ASDP, tetapi ini kami harus antrian berjam-jam,” ujar beberapa warga kepada Siwalima, Senin (16/12).
Warga meminta ada perhatian serius dari pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan, ASDP maupun Panca Karya, agar mendekati arus mudik nantinya sudah ada penambahan armada.
“Tahun 2023 lalu itu mendekati arus mudik perayaan natal dan tahun baru itu kalau tidak salah ada sekitar 6 Ferry beroperasi, tetapi tahun ini kok tidak. Bayangkan kami harus kejar waktu tiba di Seram tempo akhirnya harus berjam-jam,” katanya.
DPRD Kritik
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifuddin sangat menyayangkan tidak beroperasinya tiga buah KMP Ferry saat natal dan tahun baru.
Menurutnya, menjadi kebiasaan setiap tahun animo masyarakat untuk melakukan perjalanan natal dan tahun baru cukup tinggi, apalagi antar tiga kabupaten/kota seperti Ambon, Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat.
“Mestinya semua KMP Ferry itu siap untuk mengangkut penumpang tapi infomasi yang kita terima dari Dinas Perhubungan ada tiga kapal yang tidak akan beroperasi saat natal dan tahun baru,” ungkap Rovik Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (14/12).
Dikatakan, tiga KMP Ferry yang tidak dapat beroperasi masing-masing dua milik ASDP dengan alasan masa berlaku izin telah berakhir dan satu KMP Ferry milik Panca Karya yakni, Tanjung Kuako dengan alasan masa berlaku buku pelaut juga telah berakhir.
Kondisi ini kata Rovik harus disiasati oleh Dinas Perhubungan dengan baik agar tidak terjadi penumpukan penumpang baik di pelabuhan Hunimua-Waipirit Liang maupun pelabuhan Waipirit.
“Tiga kapal yang tidak beroperasi ini menyebabkan permintaan tinggi apalagi saat natal dan tahun baru jadi pelayanan, harus ditingkatkan bila perlu sampai tengah malam sehingga dapat mengurai kepadatan di Pelabuhan Hunimua-Waipirit,” tegasnya. (S-26)
Tinggalkan Balasan