AMBON, Siwalimanews – Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA), Selasa (17/12), melakukan aksi demonstrasi di Baileo Rakyat, Karang Panjang, untuk menuntut Kejari Ambon dicopot dari jabatannya.

Puluhan massa AMPERA ini tiba di Baileo Rakyat Karang Panjang, sekitar  pukul 12.00 WIT dan langsung melakukan orasi.

Ketua Ampera Maluku Arby Solissa dalam orasinya mempertanyakan, penegakan hukum yang dilakukan di Kota Ambon.

“Sejumlah kasus besar di Kota Ambon banyak tidak berjalan dengan baik, makanya kita mempertanyakan kinerja dari Kajari Ambon ini,” ungkap Solissa.

Menurutnya, Kejari Ambon hanya sibuk mengurus kasus-kasus kecil, sedangkan kasus besar dibiarkan begitu saja tanpa ada penyelesaian. Padahal, Kejari Ambon mestinya melakukan proses hukum sesuai dengan aturan, bukan melanggar aturan.

Baca Juga: Dishub Selektif Terbitkan Ijin KESP Angkutan Online

“Kejaksaan negeri harusnya memberikan keadilan kepada masyarakat dalam setiap proses penegakan hukum, bukan sebaliknya membuat masyarakat curiga dengan setiap langkah yang diambilnya,” kesal Solissa.

Salah satu contoh kasus yang Kejari Ambon ngotot untuk memprosesnya yakni, dugaan korupsi dana BOS SMPN 9 Ambon, sementara dugaan kasus lain tidak digubris.

Karenanya, sebagai representasi masyarakat Maluku, DPRD harus segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan evaluasi terhadap Kajari Ambon agar ada perubahan dalam kinerjanya.

“Betul ini bukan wilayah DPRD provinsi, tapi sebagai representasi rakyat, DPRD provinsi dapat melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mengevaluasi atau copot Kajari Ambon supaya ada perubahan dalam penanganan kasus di Kota Ambon,” pinta Solissa.

Setelah melakukan aksi demonstrasi kurang lebih 30 menita, massa AMPERA kemudian ditemui sejumlah anggota DPRD Maluku.

“Aspirasi ini akan kami teruskan ke pimpinan untuk diselesaikan sesuai dengan kewenangan DPRD,” ucap anggota DPRD Maluku Noaf Rumauw.(S-20)