Damanik Minta Masalah Stunting Ditagani Secara Multi Sektor
AMBON, Siwalimanews – Masalah stunting merupakan masalah kesehatan ibu dan anak yang harus ditangani oleh multi sektor, karena stunting berkaitan dengan empat faktor, yaitu: Pengetahuan ibu yang kurang terhadap nutrisi, Infeksi yang berulang pada bayi, sanitasi yang buruk serta terbatasnya layanan kesehatan, sehingga perlu intervensi dan integrasi lintas sektor dalam penanganan stunting.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan, Muhammad Rizal M. Damanik pada kegiatan pra Rakerda BKKBN Provinsi Maluku, di The Natsepa Hotel, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/3) malan.
Penyebab stunting secara spesifik menurut Damanik, ada dua faktor yang terdiri dari, sub optimal health yaitu kondisi kesehatan yang tidak optimal dan sub optimal nutritional. Namun saat ini lebih difokuskan mengatasi penyebab spesifik yang terkait dengan sub optimal nutritional.
“Pemerintah Indonesia telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional,” jelasnya.
Olehnya itu kata Demanik, dalam upaya mengurangi angka stunting, dilakukan secara timbal balik melalui hubungan secara vertikal maupun horizontal, yaitu melalui pemerintah maupun tanggung jawab bersama antar masyarakat.
Baca Juga: Briket Hingga Kecap Berbahan Baku Ikan Dipamerkan di Uniqbu Fair 2022Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Sarles Brabar dalam laporannya mengatakan, penguatan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting melalui optimalisasi sumber daya dan konvergensi lintas sektor.
“Hal inilah yang merupakan tema pra rakerda program Bangga Kencana dan rekonsilisasi stunting tahun 2022 adalah Penguatan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting melalui optimalisasi sumber daya dan konvergensi lintas sektor, dengan tujuan utama, yakni penguatan komitmen dan peran pemerintah pusat dan daerah serta mitra kerja dalam peningkatan akses, kualitas pelayanan, penggerakan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting,” ucapanya.
Selain itu kata Sarles, adapun tujuan khususnya yakni, guna meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan mitra kerja dalam mendukung program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Maluku. Dilanjutkan dengan merumuskan rencana kerja/rencana aksi dalam kegiatan prioritas Program Bangga Kencana Tahun 2022 dan pencapaian agenda RPJMN 2019-2024 serta pencapaian percepatan penurunan stunting, maupun implementasi dan pemanfaatan hasil pendataan keluarga tahun 2021, sebagai basis data pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting.
Untuk diketahui Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan, Muhammad Rizal M. Damanik pada kesempatan itu, menyerahkan penghargaan kepada Kampung KB Terbaik tahun 2021, masing-masing terbaik I Kelurahan Kudamati Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, Terbaik II Desa Dian Pulau, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Terbaik III Desa Waepoti Kecamatan Waplau Kabupaten Buru
Selain itu bagi pihak pengelola sekolah siaga kependudukan (SSK) juga diberikan kepada kepada SMA Kristen YPKPM Ambon sebagai nominasi SSK paripurna terbaik tahun 2021 yang diterima oleh Wakasek Bagian Akademik/Kurikulum Periskila Lesnussa .(S-21)
Tinggalkan Balasan