BUPATI Kabupaten Seram Bagian Timur, Abdul Mukti Keliobas mengungkapkan, pangan lokal sulit bersaing dengan pangan modern yang makin marak di pasaran karena masih diolah secara tradisional.

Ungkapan Abdul Mukti Keliobas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) SBT Mirnawati Derlen pada acara Festival Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumberdaya lokal dan Lomba Masak Serba Ikan (Germarikan) yang digelar di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan SBT, Jumat (9/8).

Menurutnya, hal tersebut yang mengakibatkan masyarakat kurang minat untuk mengkonsumsi pangan lokal.

“Pangan lokal sulit bersaing dengan pangan modern yang makin marak di pasaran karena masih diolah secara tradisional, sehingga kurang menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi,” ungkap Abdul Mukti Keliobas.

Keliobas meminta, produk-produk pangan lokal yang menjadi potensi sumberdaya di kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ itu, baik yang bersumber dari Karbohidrat dan protein dapat dilakukan diversifikasi produk melalui sentuhan teknologi pengolahan, khususnya dari segi kuliner, sehingga dapat mengangkat citra pangan lokal di mata masyarakat.

Baca Juga: Watubun Ingatkan Upaya Mitigasi Hadapi Bencana Megathrust

“Dengan potensi perikanan yang cukup besar, tentunya peningkatan konsumsi ikan dengan berbagai olahan pangan penting dilakukan dalam mendukung ketahanan pangan di daerah ini,” pintanya.

Dia berharap kepada semua peserta yang mengikuti lomba ini agar lebih kreatif mengembangkan beragam menu pangan lokal dengan tetap mengedepankan kandungan nilai gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, sehingga tercipta keluarga sehat, cerdas, dinamis dan produktif.

Targetnya kata dia, melalui momentum ini dapat memantapkan kemandirian pangan dan mampu menumbuhkan minat masyarakat untuk selalu mengolah potensi bahan pangan lokal menjadi pangan yang sehat dan aman.

“Saya berharap kepada semua peserta agar lebih kreatif mengembangkan beragam menu pangan lokal dengan tetap mengedepankan kandungan nilai gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh sehingga tercipta keluarga sehat, cerdas, dinamis dan produktif. Semoga momentum ini dapat memantapkan kemandirian pangan dan mampu menumbuhkan minat masyarakat untuk selalu mengolah potensi bahan pangan lokal menjadi pangan yang sehat dan aman,” harapnya. (S-27)