PENJABAT Bupati Malteng, Rakib Sahubawa mengapresiasi peluncuran buku dan film tentang sasi di Negeri Akoon, Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah.

“Saya mengapareasi langkah Yayasan Baileo Maluku yang telah bekerja keras bersama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk mewujudkan dokumentasi ini,” ungkap bupati dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maluku Tengah, Hengky Tomasoa, saat peluncuran buku dan pemutaran film tentang sasi di Negeri Akoon,

yang berlangsung Selasa (10/9).

Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya merayakan kekayaan budaya Maluku tetapi juga mengangkat tradisi yang mengakar kuat di masyarakat yaitu sasi sebagai bentuk kearifan lokal telah memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan sosial di Maluku.

“Tradisi ini mejadi bukti nyata bahwa masyarakat Maluku telah lama memiliki konsep pelestarian lingkungan yang luar biasa. Buku dan film yang kita saksikan hari ini akan memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan kembali makna dari tradisi ini baik dalam konteks masa kini  maupun masa depan,” katanya.

Baca Juga: Sahubawa Harap GPM Terus Bersinergi dengan Pemkab

Dikatakan, karya-karya ini tidak hanya penting sebagai sarana edukasi dan pelestarian budaya tetapi juga sebagai alat yang dapat memperkenalkan  keunikan Maluku kepada dunia.

“Melalui peluncuran buku dan film ini, saya berharap masyarakat luas baik di dalam maupun di luar Maluku dapat memahami dan menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam sasi,” katanya.

Semoga upaya ini, kata bupati,  menjadi langkah awal untuk terus memajukan kebudayaan Maluku serta menjaga kelestariannya agar tetap  relevan di masa depannya.

Sementara itu, Kepala BPK Wilayah XX Provinsi Maluku, Dodi Wiranto juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Baileo Maluku yang konsern untuk melestarikan kebudayaan yang ada di Maluku secara khusus mellaui program penguatan kelembagaan  untuk menjaga ekosistem dan pe­manfaatan hasil-hasil terhadap laut secara berkelanjutan di Negeri Akoon yang mana program ini bentuk kolaborasi antara Yayasan Baileo Maluku dengan Ke­menterian Pendidikan Riset dan Teknologi.

“Pembuatan buku dan film ini dinilai sangat penting bagi anak cucu kita agar sasi tidak hilang makanya sangat penting untuk meneruskan warisan bagi anak cucu kita. Kehadiran kami disini sebagai bentuk dukungan moral untuk melihat dan melestarikan budaya yang ada disini, sehingga saya mengucapkan terima kasih kepada  Yayasan Baileo Maluku yang sudah berhasil menulis buku terkait budaya di Maluku dan cara melestarikan ekosistem alam,” katanya.

Harapannnya, tambah Dodi, kolaborasi ini akan memantik kita untuk mengembangkan kerja sama untuk melestarikan budaya yang ada di Maluku. (S-17)