AMBON, Siwalimanews – Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas II Ambon mulai kewalahan menangani banyaknya sampel spesimen Covid-19 yang masuk.

Biasanya dalam sehari BTKLPP hanya memeriksa sekitar 20 sampel yang masuk, namun saat ini dalam sehari bisa mencapai 400 sampel yang masuk untuk diperiksa.

“Dengan masuknya sampel spesimen sebanyak 400 perhari, terjadi penumpukan sehingga kita kewalahan untuk melakukan tes,” ujar Kepala BTKLPP Budi Santoso yang dikonfirmasi Siwalima, Minggu (28/6).

Santoso mengaku, BTKLPP hanya bisa melakukan tes spesimen 100 sampai dengan 150 spesimen per hari.

“Setiap hari sampel masuk sebanyak 400, kami jadi kewalahan, kalau 400 diluar kemampuan untuk itu harus kerja keras,” ujarnya.

Baca Juga: Hasil Rapid Test, 16 Tenaga Medis RS GPM Reaktif

Santoso juga mengaku, tenaga analisis di laboratorium yang dimiliki terbatas. Olehnya BTKLPP akan meminta agar Dinas Kesehatan Maluku maupun kabupaten/kota di Maluku mengurangi jumlah sampel yang dikirim.

“Rencana kita akan koordinasi dengan kepada dinas kesehatan nantinya sampel yang dimasukan per hari dikurangi sehingga tidak terjadi penumpukan,” ujarnya lagi.

Selain itu juga kendala yang dihadapi BTKLPP, ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga laboratorium mulai menipis.

“APD awalnya yang dibutuhkan adalah 5 paket perhari, namun saat ini yang dibutuhkan perhari adalah 13 paket sementara persediaan semakmin menipis,” jelas Santoso.

Ia mengaku telah menyurati Dinas Kesehatan Maluku dan  Gugus Tugas maupun BNPB untuk meminta bantuan APD. “Kita sudah surati Dinas Kesehatan dan Gustu Maluku terkait kekurangan APD untuk tenaga lab,” ujarnya.

Sementara Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang yang dikonfirmasi mengaku, pihaknya siap memberikan APD kepada BTKLPP.

“Kita sedang siapkan, segera kita distribusikan sesuai permintaan  BTKLPP,” kata Kasrul. (S-39)