Boy Uwuratuw akan Prioritaskan Kesehatan, Pendidikan Serta Ekonomi di Tanimbar
AMBON, Siwalimanews – Bakal Calon Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dr Boy Uwuratuw, mengaku, jika nantinya dirinya mendapatkan tiket untuk maju dalam kontestasi politik di Pilkada tahun ini, maka dirinya akan memprioritaskan masalah kesehatan dan pendidikan di bumi Duan Lolat ini untuk diperbaharui.
Hal itu juga telah disampaikannya pada saat mengikuti uji kalayakan dan kepatutan di Partai Gerindra yang berlangsung di Swissbell Hotel beberapa waktu kemarin. Kenapa hal ini yang diangkat, sebab pendidikan dan kesehatan di Tanimbar belum terlalu berkembang secara baik, belum lagi pemerataan tenaga kesehatan dan tenaga guru yang tak tertata dengan baik.
Untuk itu, masyarakat Tanimbar sudah harus membuka mata, tentang pentingnya kekuatan dan kemandirian pada sektor kesehatan dan pendidikan. Hal ini membuat negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, semakin memprioritaskan sektor kesehatan dan pendidikan dengan meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana yang mumpuni.
“Kedepan Kabupaten Tanimbar harus meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan, termasuk pemerataan tenaga kesehatan, ketersediaan fasilitas seperti IGD, ruang isolasi dan ruang perawatan intensif,” ucapnya .
Pasalnya kata Uwuratuw, di Tanimbar dengan kondisi kepulauan, jangkauan tenaga kesehatan dalam hal ini dokter sangat kurang. Ada kecamatan yang jumlah penduduk diatas 6 ribu sampai 15 ribu jiwa, hanya memiliki 1 dokter dan itu juga bukan PNS, namun hanya kontrak, contohnya di Kecamatan Malu-malu, Wermaktian bahkan Selaru.
Untuk itu persoalan menyangkut dengan pemerataan tenaga kesehatan harus diperhatikan, sebab masih sangat kurang. Bahkan ada dokter asal Tanimbar, mereka memilih bekerja di daerah lain, karena mereka ini tidak diperhatikan dengan baik oleh pemerintah daerah.
“Kedepan dokter yang merupakan anak daerah harus kita prioritaskan untuk bisa bangun negeri ini. Secara kasat mata kita lihat banyak anak daerah yang berprofesi sebagai dokter lebih memilih kerja di daerah lain, karena memang ada yang kurang. Mereka tak diperhatikan dengan baik maupun hal lainnya,“ beber Uwuratuw.
Sebagai putra Tanimbar menurut Uwuratuw, ia punya kerinduan kedepan untuk membangun kesehatan Tanimbar ke arah yang lebih baik. Bahkan ia juga memiliki program prioritas untuk membangun rumah sakit di Tanimbar
“Rumah sakit yang ada di Tanimbar kita harus buat lebih unggul, sebab jika rumah sakit kita unggul, maka kita tidak perlu rujukan ke daerah lain, malahan kita akan banyak kedatangan pasien rujukan dari kabupaten terdekat dan ini baik untuk Tanimbar kedepan. Kemudian tidak hanya menjadi tambahan dukungan untuk fasilitas kesehatan yang sudah ada, namun juga memberikan kesempatan kerja yang lebih luas untuk masyarakat. Hal ini juga akan dapat memberikan multiplier effect yakni penurunan tingkat pengangguran,” sebutnya.
Selain itu kedepan lanjut Uwuratuw, jika dipercaya masyarakat Tanimbar, maka selain kesehatan dirinya juga akan memajukan pendidikan di daerah ini, dan sudah saatnya membuka sekolah-sekolah baru untuk menunjang mutu pendidikan di daerah ini termasuk membuka lapangan pekerjaan .
“Ada banyak lokasi wisata di Tanimbar, untuk menjawab penurunan angka pengangguran, maka kedepan kita akan bangun SMK Pariwisata, SMK Pertanian dan Peternakan serta SMK Perikanan. Selain itu bangun BLK untuk membantu warga untuk mencari pekerjaan. Disini akan sangat menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat serta mengurangi angka pengangguran, “ bebernya.
Program lainya yang tak kalah penting ialah, pemberdayaan ekonomi masyarakat yakni, dengan membuka lapangan pekerjaan rumahan, seperti home industry produksi industri rumah tangga yang menurutnya, program ini akan sangat membantu mengembangkan pendapatan ekonomi masyarakat, sebab tak perlu lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah, namun masyarakat sendiri yang membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri.
Home industri ini juga bisa meningkatkan pajak dan mendatangkan PAD bagi Tanimbar selain itu, masyarakat bisa dipastikan tak terlalu berharap dengan bercocok tanam atau nelayan. Jika ini dikelola dengan baik, maka pendapatan penduduk serta belanja rutin juga meningkat.
Untuk pajak di Tanimbar belum dikelola dengan baik, sebab baru dikelola hanya pajak hotel, itu juga belum maksimal karena masih manual, sehingga tidak terdaftar sebagai wajib pajak. BUMD juga sama, misalnya PDAM yang mungkin saja berpenghasilan terdata jelas .
Berikutnya Pemda harus siap juga membantu masyarakat, membeli hasil bumi mereka untuk bantu masyarakat dalam peningkatan taraf hidup dan ekonomi mereka.
“Apalagi jelang beroperasinya Inpex, kita harus bikin sesuatu jemput inpex seperti lokal imigrasi dan sebagainya dan itu butuh kerjasama masyarakat dan juga pemerintah,” jelas Uwuratuw.(S-26)
Tinggalkan Balasan