Bocah 5 Tahun Gizi Buruk
NAMROLE, Siwalimanews – Nur Kasrah, bocah 5 tahun 2 bulan di Namrole Kabupaten Bursel mengalami gizi buruk. Kondisinya kini memprihatinkan, meski tengah dirawat di RSUD Namrole. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bursel, Ibrahim Banda kepada wartawan Sabtu (31/8) mengatakan, pada hari itu sekitar pukul 10:35 WIT ia menerima laporan dari masyarakat terkait kondisi Nur Kasrah.
“Jadi kami mengetahui kasus ini dari masyarakat. Ternyata benar laporan masyarakat itu,” ujar Banda saat ditemui di rumah dinasnnya di Namrole, Sabtu (31/08).
Mendapat laporan masyarakat, Banda langsung memerintahkan stafnya untuk bergerak cepat dengan memulai pengambilan data, dan nama anak tersebut serta mengkroscek latar belakang penanganan kesehatannya sejak masih dalam kandungan.
“Setelah kita lihat secara klinik, maka yang bersangkutan kita setuju dan dokter juga setuju menyatakan dia adalah gizi buruk, penderita gisi buruk. Tetapi dari data status imunisasinya termasuk campak semuanya lengkap termasuk ibunya saat sedang mengandung,” jelas Banda.
Dijelaskan, dari hasil penelusurannya penyebab awal Nur Kasda menderita gizi buruk lantaran pada usia 4 tahunan anak tersebut mulai tidak suka makan. Kemungkinan ada faktor X atau faktor lain.
Baca Juga: Sering Cemas Lalu Depresi? Waspadai Gangguan Tiroid“Karena ibu dan bapaknya sudah pisah. Ibu dan bapaknya pisah tahun 2018, ibu sama anaknya ke Waisama tepatnya di Desa Hote tinggal dengan ponakannya (bidan) kemudian keluarga ini juga keluarga tertutup dan hidupnya terus berpindah-pindah. Mereka awalnya di Kampung Baru, Ambaluw kemudian di Hote lalu ada tempat lain lagi dan terakhir mereka kost di Desa Waenono, Kota Namrole,” beber Banda.
Meski begitu Banda mengaku heran, karena pada saat dilakukan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PISPK) dari pintu ke pintu, tidak menemukan korban dan keluarganya.
“Saya juga heran kenapa tidak tercover dalam PISPK, mungkin karena mereka berpindah-pindah tempat tinggal, sehingga kami tidak dapat memantau anak ini,” jelasnya.
Lebih jauh Banda menjelaskan, ibu korban yang diketahui bernama Ahran Solissa dan ayah tirinya Johan Olihi tidak pernah membawa korban untuk berobat ke petugas kesehatan, mungkin disebabkan karena faktor ekonomi.
“Mungkin faktor ekonomi. Ada salah satu warga sekitar yang mengetahui korban dan langsung foto yang bersangkutan dan menyampaikan ke dinas. Selanjutnya untuk penanganan korban kami langsung rujuk ke rumah sakit RSUD Namrole guna mendapat penanganan dari dokter,” tuturnya.(S-35)
Tinggalkan Balasan