SAUMLAKI, Siwalimanews – Mantan Bupati Tanimbar dua periode Bitzael Silvester Temmar, mengingatkan warga Desa Lorulun, Kecamatan Wertamrian untuk tidak memilih calon pemimpin yang berafiliasi dengan uang.

Baginya, ketika uang yang telah diberikan calon pemimpin saat perhelatan politik berlangsung, sama saja dengan meninggalkan kemiskinan 5 tahun berikutnya bagi masyarakat.

“Saat ini orang Tanimbar terperangkap untuk memilih hanya hari ini saja. Mengapa?  suara rakyat mudah dibeli dengan harga Rp100-200 ribu. Padahal uang yang diberikan itu hanya berguna untuk satu atau dua hari saja. Saya sangat yakin yang memberi tidak akan kembali untuk melihat masyarakat lagi,” ucap Bito saat berkampanye untuk paslon nomor 4, dr Julianus Aboyaman Uwuratuw-Polikarpus Lalamafu di Desa Lorulun, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Didepan simpatisan, pendukung dan masyarakat Desa Lorulun, Temmar juga mengingatkan agar tidak salah memilih pemimpin, sebab baginya, warisan yang ditinggalkan dengan jerih payah selama 10 tahun bukanya makin bagus, malahan Tanimbar makin hancur.

Tak ayal bapak pembangunan Tanimbar itu menganalogi, pemimpin di Tanimbar yang buruk bak, ikan melek yang tak boleh dibeli masyarakat.

Baca Juga: Susun Program Kerja, DWP Unpatti Gelar Raker

“Ibarat kita ke Pasar beli ikan. Tidak ada orang yang ingin memilih ikan melek dan busuk. Saya berharap, kita tidak sama dengan keledai yang selalu terantuk pada batu yang sama. Kalau kemarin kita salah memilih, pilkada kali ini kita harus memilih secara baik, sebab pemilihan dilangsungkan untuk memilih pemimpin masa depan Tanimbar bukan hari ini saja,” Ujarnya dengan suara lantang yang menghening di lokasi kampanye.

Tak sampai disitu, dirinya mengajak warga untuk memilih pemimpin masa depan yang akan mampu mewariskan kesejahteraan bagi anak cucu Tanimbar.

“Saudara-saudaraku di Lorulun, maukah engkau memilih untuk hari ini atau hari esok? Kalau hanya memilih untuk hari ini dan esok, sebaiknya jangan bikin anak lagi, karena tidak mungkin wariskan kemiskinan bagi anak cucu kita. Pelayanan kesehatan dan pendidikan yang buruk pola pemerintahan yang carut marut, ini apakah kita mau mewariskan kepada anak keturunan kita?,” Tanya Temmar..

Untuk itu, kesulitan seperti ini kata Temmar, tidak boleh lagi diwariskan pada anak keturunan. Mari tentukan masa depan yang cerah, harus wariskan keindahan negeri Duan Lolat ini kepada anak keturunan dengan baik.

Selain itu, sang maestro politik Maluku dan Tanimbar itu kembali mengungkapkan alasan mendasar mengapa masyarakat Tanimbar harus memilih pasangan Boy Poli. Baginya sosok calon bupati dan wakil bupati yakni Boy-Poli adalah anak muda yang rendah hati.

“Pertama Tanimbar tidak membutuhkan orang yang sombong dan angkuh. Mengurus Tanimbar harus orang yang punya kerendahan hati. Hanya dengan kerendahan hati, maka hatinya terbuka untuk urus negeri ini. Sebab pemimpin yang angkuh dan sombong akan masa bodoh. Mau Pasar Sifnana begitu saja tidak ada perkembangan, dia masa bodoh. Tidak ada obat di rumah sakit dan Puskesmas dia masa bodoh, keluhan guru-guru di sekolah yang jauh dari pusat kota, dia masa bodoh,” tandas Temmar.

Namun apabila kalau pemimpin itu punya kerendahan hati, dia akan membuka mata hatinya untuk bertindak, maka itu ada hanya di paslon Boy-Poli miliki kerendahan hati itu. kedua anak mudah dua orang ini (Paslon Boy-Poli) terpelajar, sebab mengurus Tanimbar dibutuhkan pengetahuan, tidak sekedar pengalaman, Tanimbar berantakan Mengapa? Karena diurus oleh orang-orang yang tinggi hati dan orang-orang yang pura-pura terpelajar.

Pemimpin di Tanimbar harus melihat semua orang Tanimbar sebagai saudara, tak boleh ada perbedaan serta pemimpin harus adil.

“Menjadi pemimpin harus menganggap semua orang Tanimbar dari ujung Eliasa hingga Adodo Molu sebagai saudara. Dengan mencintai saudara-saudaramu, maka harus berlaku adil. Adil bukan berarti bagi rata. Tetapi memberi sesuai kebutuhannya. Dan hal itu telah dikerjakan untuk Tanimbar selama periode kepemimpinan saya. Mari selamatkan Tanimbar untuk anak keturunan kita, dan pilihan satu-satunya hanya anak mudah dua ini (menunjuk  Boy-Poli). Ketika dilantik Boy – Poli akan membawa kita keluar dari kesengsaraan ini. Bersama Boy – Poli kita akan bahu-membahu mempersiapkan keindahan tanah Tanimbar untuk generasi yang akan datang. Saya percaya nama Tuhan dimuliakan di Tanimbar, karena itu kita harus memilih pemimpin yang mencintai keluarga sebab pasti ada keadilan disana,” ajk Temmar.

Ia juga mengingatkan masyarakat, bahwa di Tanimbar harus ada keberagaman, sebab hanya ada satu keyakinan di Tanimbar.

“Kedepan pilihlah pemimpin yang menghargai keragaman kita di Tanimbar. Realitanya hari ini ada yang tidak menghargai keberagaman itu, jangan seperti itu, jangan mau sendiri. Di Tanimbar ini kita menghargai keberagaman. (S-26)