BI Sebut Harga Komoditi di Maluku Turun

AMBON, Siwalimanews – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Mohamad Latif menyebut harga berbagai komoditas pangan turun akibat terjaganya pasokan dari periode panen di Kota Ambon, Kabupaten Buru dan SBB.
Namun disisi lain naiknya harga ikan pelagis seperti ikan tongkol, ikan layang, dan ikan cakalang akibat gelombang tinggi yang mengurangi hasil tangkapan tidak bisa terelakan.
Dalam rilisnya latif menyebut Maluku mengalami deflasi sebesar 0,63 persen (mtm) pada Februari 2025, lebih tinggi dibandingkan deflasi nasional yang tercatat 0,48 persen (mtm).
“Deflasi di Maluku didorong oleh turunnya harga pada kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar dengan andil deflasi 0,75 persen (mtm),” katanya.
Penurunan ini dipengaruhi oleh implementasi paket stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik 50 % bagi pelanggan daya 2.200 VA ke bawah.
Baca Juga: DPRD Temukan Sejumlah Masalah Pendidikan di SBBSelain itu, harga berbagai komoditas pangan seperti cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah turun akibat terjaganya pasokan dari periode panen di Kota Ambon, Kabupaten Buru, dan SBB.
“BI dan TPID lanjutnya terus memperkuat koordinasi dalam menjaga stabilitas harga, terutama pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
“Upaya pengendalian inflasi dilakukan melalui gerakan pasar murah di halaman Masjid Al-Fattah dan Masjid Darul Khasanah Poka, penjualan 900 kg ikan cakalang menjelang Ramadan serta pemantauan harga pangan secara berkala,” terangnya.
Dengan langkah-langkah ini, ia berharap masyarakat dapat menjalani Ramadan dan Idul Fitri dengan ketersediaan bahan pokok yang cukup dan harga yang stabil. (S-25)
Tinggalkan Balasan