PINTAR Tanoto Foundation dan Peserta Pelatihan Sekolah Jurnalisme Media Indonesia. | Opini ? ? Ist Arief Mahdian, SPd Guru IPS SMPN 3 Air Putih, Batubara, Sumatra Utara.   APLIKASI Google Maps yang ada di HP android, saya manfaatkan untuk mengajak siswa mempelajari letak dan luas wilayah Indonesia dengan sub materi pemahaman lokasi melalui peta. Dengan pembelajaran ini siswa diharapkan dapat memahami letak suatu lokasi melalui peta yang terdapat dalam Google Maps.  Saya menerapkan pembelajaran campuran (blended learning) yang memadukan PTM terbatas dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui Whattshap Group (WAG).

Sebelum belajar dengan Google Maps, saya memandu siswa untuk belajar secara manual memahami tentang peta. Pada PTM terbatas, siswa di kelompok kecil ditugaskan untuk mengamati unsur-unsur yang ada di dalam peta melalui buku atlas. Setelah berdiskusi sekitar 5 menit, berikut unsur-unsur peta yang ditemukan siswa. (1) Judul peta yang menerangkan nama daerah pada gambar peta. (2) Skala sebagai ukuran perbandingan antara ukuran di peta dengan ukuran aslinya. (3) Petunjuk arah yang digambarkan dengan arah mata angin huruf U atau arah utara. (4) Legenda yang menjelaskan simbol-simbol yang digunakan pada peta. (5) Tata warna yang mempunyai penjelasan tertentu mengenai keadaan tempat yang digambarkan. Walaupun belum lengkap, tetapi siswa sudah bisa menemukan unsur-unsur penting dalam pembuatan peta. Saya kembali memberi pertanyaan, apa yang diketahui siswa tentang peta?  “Gambar yang menunjukkan arah atau lokasi. Panduan untuk menentukan suatu lokasi atau tempat. Gambar datar yang menunjukkan sebagian atau seluruh permukaan bumi.” Demikian beberapa jawaban siswa.

Ternyata siswa bisa mendeskripsikan peta dengan kata-katanya sendiri. Saya memberi penguatan atas jawaban siswa, “Peta adalah gambar sebagian atau keseluruhan permukaan bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala tertentu dan simbol-simbol, dan gambar tersebut merupakan tampilan kalau dilihat dari atas.” Tugas berikutnya, siswa membuat denah perjalanan dari rumah menuju ke sekolah dan digambar melalui buku latihan. Mereka menerapkan pengetahuannya tentang unsur-unsur yang ada dalam pembuatan peta. Mulai judul, skala, arah mata angin, legenda, simbol, inset, garis tepi, dan tata warna. Hasilnya banyak yang menarik.      Salah satu denah perjalanan hasil karya siswa.   Praktik dengan Google Maps Setelah siswa memahami dan bisa membuat denah dengan menerapkan prinsip dalam pembuatan peta, saya melanjutkan pembelajaran melalui PJJ menggunakan WAG, yaitu tentang pemahaman lokasi melalui peta. Kali ini saya mengajak siswa membuat denah lokasi rumah menuju sekolah dengan menggunakan Google Maps.

Dengan aplikasi ini, siswa dipandu secara daring menuju lokasi yang ingin dituju. Bahkan di aplikasi Google Maps ada suara yang memandu menuju lokasi. Dari diskusi via WAG, ternyata masih banyak siswa yang belum mengetahui penggunaan Google Maps.

Untuk itu siswa saya ajak berpraktik langsung dengan cara ATM yaitu amati, tiru, dan modifikasi. Langkah pertama siswa dipandu membuka aplikasi Google Maps dari HP android masing-masing. Setelah terbuka lalu siswa menentukan lokasi atau posisi awal, kemudian menentukan tujuan, selanjutnya klik telusur. Muncullah tampilan lokasi rumah masing-masing siswa dan jalan menuju sekolah. Baru setelah itu dikirim atau share lewat WAG. Beberapa siswa, diantaranya Raka Al Bryan Lubis mengaku senang menggu­nakan aplikasi Google Maps.

Baca Juga: Harga Pangan, Pandemi Covid-19 dan Kemiskinan

“Belajar membuat denah atau letak lokasi wilayah lebih asyik dan mudah menggunakan Google Maps dibandingkan dengan cara manual,” ujarnya. Bahkan bagi Natasya Azura, mempelajari letak lokasi suatu wilayah lebih gampang untuk diketahui. “Kita bisa lebih jelas dan lebih gampang untuk menemukan tempat-tempat tertentu yang kita inginkan,” pungkasnya. Screen shoot google maps yang dikirimkan siswa untuk menunjukkan peta perjalanan dari rumahnya menuju ke sekolah. oleh: Arief Mahdian, SPd Guru IPS SMPN 3 Air Putih, Batubara, Sumatra Utara, Fasilitator Program