Bawaslu SBB Gelar Apel Siaga Deklarasi Pilkada Damai
Apel siaga ini berlangsung di pelataran Jalan Trans Seram depan Tugu Oma Opa, Senin (18/11).
Ketua Bawaslu Provinsi Maluku, Subair dalam kegiatan tersebut berpesan, agar seluruh pengawas pemilihan meningkatkan koordinasi serta memanfaatkan teknologi dalam menjalankan tugasnya.
Selain itu, agar pengawas pemilihan meningkatkan pengawasan kampanye tidak lengah, jaga mata dan telinga.
“Hari ini, panwascam beserta seluruh PKD hadir disini, membuktikan bahwa kita selalu siap untuk melakukan kerja-kerja pengawasan. Kita pastikan seluruh pengawas pemilu memiliki pemahaman regulasi yang mendalam tentang aturan dan regulasi kampanye pemilihan serentak.
Subair menyampaikan, pelaksanaan kegiatan apel pengawasan ini untuk mengkonsolidasikan kesiapan pengawas dalam mengawasi tahapan pemungutan dan perhitungan suara.
Baca Juga: Nasdem Ingatkan Kader tak MbaleloLangkah-langkah ini dilakukan demi meminimalisir pencegahan kecurangan agar pilkada SBB dapat berjalan dengan baik dan integritas sesuai regulasi yang ada memitigasi potensi kerawanan.
“Kesuksesan pilkada SBB tergantung netralitas pemerintah daerah khususnya ASN. Masyarakat juga harus cerdas untuk menentukan sikap dalam memilih, sehingga tidak ada intimidasi dari paslon lain maupun dari partai pengusung,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Koordinator Divisi (Kordiv) Hukum Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (HP2H) Bawaslu SBB, Muslan Kaledupa dalam arahan mengatakan, apel siaga ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan langkah nyata dalam memastikan bahwa proses demokrasi di daerah ini berjalan dengan baik, transparan dan akuntabel.
Pilkada adalah salah satu bentuk realisasi dari kedaulatan rakyat, Kaledupa tegaskan, melalui pilkada ini, masyarakat diberi kesempatan untuk memilih pemimpin yang mereka anggap mampu membawa perubahan dan kemajuan.
Namun dengan besarnya potensi dan harapan yang ada, disisi lain juga terdapat risiko pelanggaran yang dapat mencederai proses demokrasi ini.
Oleh karena itu Kaledupa katakan, selaku penyelenggara dalam hal ini Bawaslu terlebih khususnya Panwascam harus melakukan pengawasan yang ketat dan efektif sangatlah diperlukan.
“Pengawasan Pilkada mencakup berbagai aspek, saat ini kita sudah masuk pada minggu akhir pelaksanaan kampanye, dan akan memasuki masa tenang hingga penghitungan suara. Setiap tahapan ini harus kita awasi secara seksama untuk memastikan tidak ada praktik kecurangan yang merugikan pasangan calon dan merugikan suara masyarakat,”tuturnya.
Selaku panwascam, lanjut dia, perlu tingkatkan pengawasan dan pentingnya integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas.
“Kita harus menjaga independensi dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik manapun. Setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil harus berdasarkan pada prinsip keadilan dan kebenaran,” ucapnya.
Lanjutnya, dalam menjalankan tugas pengawasan tidak bisa menghindari berbagai tantangan. Misalnya, adanya potensi intimidasi, penyebaran berita bohong, dan praktik politik uang yang dapat mempengaruhi pemilih. Oleh karena itu, penting bagi Panwascam untuk memiliki strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan ini.
“Kita perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, organisasi masyarakat sipil, dan media. Dengan sinergi yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pelaksanaan Pilkada,” tuturnya.
Dikatakan, pengawasan yang efektif diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilu. Ketika masyarakat merasa ada pengawasan efektif bukan hanya memperkuat legitimasi hasil pemilihan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap demokrasi. Dengan demikian secara tidak langsung Bawaslu telah meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membangun daerah ini kedepan. (S-18)
Tinggalkan Balasan